SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM –
Dalam persepsi awam, kata politik acap kali diidentikan dengan sebuah konspirasi, intrik dan permainan kotor untuk meraih kekuasaan atau suatu kepentingan.
Tapi, persepsi itu tidak akan berlaku jika dihadapkan pada sosok salah satu Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai PDI Perjuangan, Bambang Wuryanto.
Menurut pria kelahiran Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo itu, faksum politik apapun partainya sebenarnya lahir dengan tujuan mulia yakni untuk kesejahteraan masyarakat.
Namun, munculnya penilaian kotor itu sebenarnya lebih pada oknum politikus yang menurutnya sudah kehilangan ruh ideologi partainya dan cenderung memikirkan kepentingan sendiri.
“Misal di PDIP punya ruh ideologi menyejahterakan rakyat dengan semangat gotong royong. Jadi kalau ada kader yang kaya, sementara dia diam saja melihat warga sekitarnya miskin, itu bukan kader PDIP. Begitu pula partai lain, PAN, Golkar, PKS pasti juga ingin menyejahterakan rakyat dengan ideologi sendiri. Jadi politik itu sesungguhnya tidak kotor tapi mulia,” ujar anggota DPR RI Komisi VII yang akrab disapa Bambang Patjul itu saat berbincang dengan JOGLOSEMARNEWS.COM , Minggu (2/2/2014).
Politikus senior PDIP yang identik dengan gaya bicara ceplas-ceplos itu tak menampik saat ini iklim politik di Indonesia dalam kondisi rusak.
Budaya intimidasi warisan orde baru dan sistem suara terbanyak yang berlaku saat ini membuat parpol banyak disusupi kader adventurer yang hanya mengandalkan modal namun minim jiwa pengabdian.
“Kalau awalnya sudah money politics, nanti kalau jadi silahkan lihat pasti mereka akan mikir perutnya sendiri. Makanya sejak awal PDIP itu nggak pernah menginstruksikan money politiks. Silahkan tanya apa Mas Patjul itu terpilih pakai money politik. Tapi silahkan tanya pula bagaimana pengabdian saya ke masyarakat dan partai,” urai legislator Senayan yang dua kali terpilih lewat Dapil Jateng IV ini.
Meski kembali maju untuk ketiga kalinya dari Dapil Sragen, Karanganyar, Wonogiri, Bambang mengaku sempat meminta untuk tidak dicalonkan kembali sebagai Caleg DPR RI pada Pileg 2014 ini.
Namun permintaan itu langsung ditolak oleh Puan Maharani. Saat ditanya apa sudah jenuh atau miris melihat permainan politik saat ini, ia hanya menggeleng.
“Alasannya itu lah yang sampai sekarang belum bisa saya ceritakan. Tapi karena saya diminta tetap maju ya saya akan tetap mengabdi,” pungkasnya. Wardoyo