WONOGIRI-Tahun lalu Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Badan Kredit Kecamatan (PD BPR BKK) Wonogiri berhasil memberikan kontribusi besar ke pendapatan asli daerah (PAD). Tidak tanggung-tanggung, jumlahnya mencapai Rp 33,6 miliar.
Hal tersebut terungkap ketika PD BPR BKK Wonogiri mengadakan pengundian sekaligus ulang tahun peringatan 12 tahun merger, di Pendopo Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Rabu (17/1/3018). Direktur Utama PD BPR BKK Wonogiri, Sucipto mengatakan, pada 2017 menyumbang PAD baik ke Pemprov Jateng maupun ke Pemkab Wonogiri total Rp 33,6 miliar.
“Kepemilikan saham adalah 51 persen Pemprov Jateng dan 49 persen Pemkab Wonogiri,” kata dia.
Dia menjelaskan, memasuki usia merger ke 12 tahun ini kepercayaan masyarakat daerahnya semakin besar. Hal ini nampak dari tabungan nasabah pada tahun pertama merger lalu Rp 57,4 miliar. Angka itu melonjak pada akhir 2017 mencapai Rp 303,4 miliar dengan total penabung 88.739 nasabah.
“Besarnya keuntungan usaha pada tahun l bergabung atau merger Rp 3,1 miliar, pada akhir Desember 2016 lalu Rp 9,9 miliar dan pada akhir Desember 2017 mencapai Rp 10,5 miliar atau naik 7 persen,” kata dia.
Sementara, menandai merger Ke-12 PD BPR BKK Wonogiri, pihaknya menyerahkan bantuan beasiswa bagi yatim piatu dan kaum duafa di daerah Wonogiri sebesar Rp 50 juta. Serta penyerahan bantuan bagi korban bencana alam di Girikikis Kecamatan Giriwoyo serta bantuan sumur bor di Desa Tlogoharjo Kecamatan Giritontro.
“Bantuan sumur bor tersebut akan memenuhi kebutuhan air minum bagi sekitar 158 KK,” ungkap dia. Aris Arianto