“Hujan memang dari siang sampai malam. Tengah malam itu air bendungan sudah mencep-mencep. Sekitar jam 03.00 WIB, tedengar suara gembruduk yang ternyata berasal dari bendungan yang ambrol. Air langsung menerjang dan meluap ke sekitar dan lahan, ” ujar Kasiyo, warga Genjikan, Rejosari, Gondangrejo, Jumat (19/1/2018).
Beruntung akibat musibah itu tak sampai merenggut korban jiwa. Namun kerugian material ditaksir mencapai Rp 650 juta.
Kapolres Sragen, AKBP Henik Maryanto melalui Kapolsek Gondangrejo, AKP Sugeng Dwiyanto menyampaikan kerugian itu dihitung dari kerusakan bendungan yang mencapai Rp 500 juta dan Rp 150 juta dari rusaknya lahan padi siap panen yang hancur diterjang luapan air bercampur material.
“Kronologisnya sejak Kamis hujan deras sehingga membuat bendungan menjadi penuh. Kemudian pada hari Jumat tanggal 19 Januari 2018 sekira jam 03.00 WIB bendungan Rejobanget jebol karena tidak kuat menampung debit air. Mengakibatkan persawahan seluas 5 hektar rusak dan gagal panen. Kemudian saksi melaporkan ke perangkat desa selanjutnya diteruskan ke Polsek Gondangrejo,” jelasnya.
Sementara menindaklanjuti laporan itu, tim langsung melakukan pengecekan ke lokasi. Menurut Kapolsek pihaknya juga memberikan imbauan kepada warga sekitar bendungan untuk berhati-hati untuk mengantisipaso longsor susulan. Wardoyo
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com