Site icon JOGLOSEMAR NEWS

KSAU Pastikan Tak Ada Militerisme di SMA Pradita Dirgantara

 

Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Yuyu Sutisna meninjau proggres pembangunan sekolah unggulan SMA Pradita Dirgantara, Selasa (30/1/2018). Foto : JSnews/Satria

BOYOLALI– Tak perlu khawatir bakal ada sistem militerisme di SMA Pradita Dirgantara yang kini baru dibangun. Hal itu ditegaskan oleh Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Yuyu Sutisna di sela meninjau pembangunan sekolah umum berbasis kedirgantaraan tersebut, Selasa (30/1/2018).

Sekolah unggulan tersebut dibangun oleh TNI Angkatan Udara di area sekitar Banda Udara Internasional Adi Soemarmo. Yuyu memastikan, sekolah unggulan tersebut tidak menerapkan sistem militeristis atau prinsip kemiliteran, meski dikelola yayasan istri anggota TNI AU, yaitu Yayasan PIA Ardhya Garini (Yasarini).

“Saya menekankan di sekolah ini ke depan tidak ada pendidikan militeristis. Prinsip displin di sekolah ini disiplin pendidikan,” kata Marsekal Yuyu Sutisna.

“Tidak ada pula sistem senior-yunior, ini yang kita tekankan. Disiplin tetapi tidak seperti di militer,” sambung perwira tinggi TNI Angkatan Udara dengan pangkat empat bintang di pundaknya.

Yuyu Sutisna telah melihat langsung progres pembangunan sekolah yang dibangun di lahan seluas enam hektare tersebut. Hal itu untuk memastikan progres pembangunan tahap I yang ditargetkan rampung Juni mendatang. Hingga kini, progres pembangunan telah mencapai 55 persen.

“Targetnya pembangunan untuk fasilitas dan sarana pendidikan untuk tahap I selesai Juni mendatang. Itu untuk pembangunan ruang kelas, laboratorium, ruang makan, mess putra 1, mess putri 1, rumah tinggal kepala sekolah, mess untuk tempat tinggal tenaga pendidik,” terangnya.

“Maka dari itu saya ingin melihat langsung proses dan progres pembangunannya. Sewaktu di Jakarta saya terus memonitor pembangunan SMA Pradita Dirgantara,” sambung KSAU.

Lebih jauh ia menjelaskan, sekolah unggulan SMA Pradita Dirgantara akan memberikan beasiswa penuh untuk angkatan perdana tahun 2018-2019 mendatang. Untuk angkatan pertama dibatasi sebanyak 150 siswa saja. Syarat bagi calon siswa harus memiliki prestasi nilai IPA dan Bahasa Inggris 90.

Saat dikonfirmasi terkait persiapan tenaga pendidik, KSAU memastikan pihak sekolah telah melakukan rekrutmen. Untuk sementara, jumlah tenaga pendidik yang direkrut sebanyak 66 orang. Mereka yang diterima melalui sistem rekrutmen yang ketat. Tengah pendidik memiliki indeks prestasi yang tinggi. Satria Utama

Exit mobile version