SOLO–Masyarakat Kota Solo menyambut gembira pasar murah yang di gelar Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Surakarta.
Di hari pertama, pasar murah yang digelar pada 29-30 Januari 2018 disambut antusias warga. Sejumlah komoditi yang dijual dalam pasar murah yang digelar serentak di Pasar Gede, Pasar Legi dan Pasar Nusukan habis terjual.
Sejumlah komoditi seperti beras, minyak goreng, gula pasir, cabai, daging ayam dan komoditas lainnya langsung ludes diborong pembeli. Informasi yang berhasil dihimpun, harga sejumlah komodititas yang dijual di pasar murah jauh lebih rendah dibanding harga pasaran. Selisih harga rata-rata mencapai Rp 3.000.
Seperti di Pasar Nusukan, Senin pagi, antusiasme warga yang tinggi. Suwarti (52) warga Nusukan ini mengaku senang dengan adanya pasar murah.
Kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , ibu empat anak ini mengaku telah membeli sejumlah komoditas yang dijual di pasar murah. Menurut dia, selain kualitas yang bagus, selisih harga mencapai Rp 3.000 dibanding harga pasaran.
“Selisihnya Rp3.000. Tadi saya membeli gula pasir, minyak goreng, beras dan daging ayam,” terang dia.
Tidak hanya harga yang murah, kualitas sejumlah komoditas yang dijual juga bagus. Begitupula dengan komoditas lain, seperti gula pasir, minyak goreng dan yang lainnya.
“Seperti beras, harganya Rp 10.000 tiap kilogramnya. Kualitasnya tidak kalah beras yang harganya Rp 13.000 di pasaran,” sambung dia,
Sementara itu, Wakil Ketua TPID Solo Bandoe Widiarto menjelaskan, operasi pasar murah digelar di Pasar Legi, Pasar Gede, dan Pasar Nusukan, selama dua hari mulai 29 Januari. Komoditi yang dijual antara lain beras medium, beras premium, gula pasir, minyak goreng, tepung terigu, daging beku, gas elpiji 3 kg. “Komoditas itu sejauh ini masih menunjukkan peningkatan harga. Sehingga berpotensi menimbulkan inflasi di Kota Solo pada bulan Januari,” kata Bandoe.
Sejumlah pihak yang dilibatkan dalam pasar murah diantaranya Bulog, Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), Pertamina, Dinas Pertanian, dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PD Pedaringan.
“Melalui program ini, sasaran kami untuk menekan laju inflasi di Kota Solo,” kata Bandoe.
Terpisah, Asisten Pengembangan Ekonomi Setda Kota Solo Triyana menyampaikan, dalam program pasar murah diberikan subsidi hingga Rp3.000. Subsidi itu diberikan kepada para penjual
Terpisah,Asisten Pengembangan Ekonomi Setda Solo Triyana mengatakan, dalam kegiatan itu juga diberikan subisidi Rp3.000 ke pedagang daging ayam dan pedagang cabai merah keriting di ketiga pasar. Setiap pasar masing masing terdapat empat pedagang.
“Kami melibatkan empat pedagang dari masing-masing pasar, baik di Pasar Legi, Pasar Gede dan Pasar Nusukan,” terang dia.
Satria Utama