JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Solo

Sebelum Atap Bangunan Keraton Rubuh, Talang Air Bocor

Kondisi atap bangunan Ndalem Suryohamijayan yang rubuh. Foto : istimewa
   

 

Kondisi atap bangunan Ndalem Suryohamijayan yang rubuh. Foto : istimewa

SOLO-Bangunan Keraton Kasunanan Surakarta kembali menarik perhatian publik. Salah satu bagian Bangunan Cagar Budaya (BCB) kembali rubuh. Bangunan yang rubuh, yakni bagian atap pendopo Ndalem Suryohamijayan.

Atap bangunan itu runtuh pada Kamis (25/1/2018). Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 06.30 WIB pagi. Salah satu saksi mata, Suratman (57) mengaku kaget saat tiba-tiba mendengar suara yang keras. Ia menduga ada bangunan keraton yang rubuh.
“Saya langsung mencari sumber suara yang terdengar seperti bangunan rubuh. Ternyata benar, atap bangunan pendopo Ndalem Sumohamijayan rubuh,” terang salah satu penjaga Ndalem Suryohamijayan kepada wartawan di sekitar lokasi.

Suratman mengaku tidak mengira atap bangunan tersebut akan rubuh. Menurut dia, meski tidak ada tanda-tanda sebelumnya, namun ada beberapa bagian talang bangunan bocor.
“Memang talang bangunan tersebut bocor, namun tidak ada tanda-tanda atap akan rubuh,” ungkap penjaga yang rumahnya di bagian barat Ndalem Suryohamijayan.

Baca Juga :  Survei Cawali Solo 2024: Elektabilitas Teguh Prakosa Paling Tinggi, Disusul Gusti Bhre dan Kaesang

Suratman melanjutkan, robohnya atap rumah bekas peninggalan KGPH Suryohamijayan, putra Raja Pakoe Boewono (PB) X tidak ada korban luka.
Padahal, sebelum runtuh malam sebelum kejadian masih dipakai warga untuk kegiatan karawitan. Bahkan ada warga yang malam sebelum kejadian duduk sambil ngobrol di bawah atap yang runtuh.

“Saya memperkirakan atap rusak akibat usianya yang tua. Sebab bangunan dibangun di era Raja PB IV dan PB V sekitar tahun 1786,” jelasnya.

Terpisah, salah satu nggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo Arief Fahmi menyampaikan, atap yang runtuh sementara diberi batas tali agar tidak digunakan untuk aktivitas warga keraton.

Baca Juga :  Boneka Jokowi Dibakar Pendemo di Kota Solo, Tuntut Pemakzulan Presiden

Ia juga mengaku akan berkoordinasi Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah karena rumah itu sudah ditetapkan sebagai BCB.

“Bagian bangunan yang rusak telah kami data,” jelas dia.
Sekedar diketahui, KGPH Suryohamijayan merupakan putra PB X. Ia mendiami Ndalem Suryohamijayan.
Rumah itu dulu juga pernah dipakai untuk siaran darurat Radio Republik Indonesia (RRI) ketika zaman Belanda. Sementara lapangan tenis di sisi timur yang masih satu pekarangan, pernah dipakai untuk kegiatan PON I di Solo. Bangunan ini terletak di lingkungan Suryohamijayan RT 2 RW 2 Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo.
Satria Utama

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com