SRAGEN– Kapolres Sragen, AKBP Arif Budiman mengaku sempat terkejut dengan kiriman dua surat ucapan terimakasih dari keluarga korban kecelakaan dan meninggal dunia asal Mantingan, Ngawi, Jatim. Meski tak pernah berharap, dirinya mengaku amat mengapresiasi itikad Sarno (54), kerabat korban meninggal, yang berterimakasih atas pelayanan dan kinerja personelnya dalam menjalankan tugas di lapangan.
“Sempat kaget juga. Karena fokus kita selama ini memang di pelayanan, sama sekali nggak pernah berharap begitu (ucapan terima kasih). Sekali lagi, kami mewakili Polres Sragen juga berterimakasih kepada si penulis surat yang mengapreisiasi positif kinerja kami, ” ujar Kapolres, saat ditanya tanggapan tentang kiriman surat yang viral di dunia maya itu Selasa (16/1/2018).
Kapolres juga mengaku berterimakasih kepada anggotanya yang sudah melaksanakan tugas dengan tulus ikhlas. Menurutnya, sejak mengemban jabatan Kapolres untuk pertama kali dalam kariernya dan memimpin di Sragen, ia selalu menekankan kepada semua jajarannya untuk senantiasa ihklas dalam memberikan pelayanan dan memaknai tugas sebagai bagian dari pengabdian serta ibadah.
Meski hanya selembar surat terima kasih, Kapolres yang pernah menyandang penghargaan pengungkap kasus korupsi terbaik tahun 2016 dari Polri itu, menilai surat itu bisa menjadi sangat berharga dan lebih dari cukup untuk memberikan kepuasan hati. Sebab sepucuk surat itu mencerminkan bahwa kehadiran polisi dan pelayanan yang diberikan mendapat apresiasi positif dan membantu masyarakat.
“Harapan saya, selembar surat itu bisa memberi pembelajaran kepada anggota. Supaya lebih termotivasi lebih baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan ikhlas dan tanpa pamrih,” tukasnya.
Surat tulisan tangan yang sempat membuat heboh Polres itu dikirim oleh seseorang bernama Sarno (54), warga Dukuh Dadung, Sambirejo, Mantingan, Ngawi yang diterima Provost Polres Sragen, Senin (15/1/2018). Surat itu dikirim oleh Sarno yang menulis bekerja di logistik PT SN di Jakarta.
Surat yang ditulis dalam selembar kertas folio itu merupakan yang kedua kali dikirimnya untuk Kapolres Sragen. Sempat membuat heboh karena pihak provost Polres mengira surat itu hanya dikirim oleh orang iseng saja. Setelah ditelusuri dan dicek datanya, ternyata penulis memang keluarga korban kecelakaan asal Ngawi dan benar-benar ingin mengucapkan terimakasih.
Sebelumnya, Sarno juga telah mengirim surat ke Kapolres yang intinya berterimakasih atas penanganan proses kecelakaan yang menimpa Warsito, anak dari adik kandungnya, Pardi Ninik, di Jalan Raya Banaran-Ngawi, tepatnya di Jati, Sambungmacan, pada 19 Desember 2027 silam, yang dilayani dengan baik dan tanpa pamrih.
Warsito yang saat itu mengendarai Kawasaki Ninja akhirnya meninggal dalam musibah kecelakaan dengan truk tronton tersebut.
Dalam suratnya yang kedua kemarin, Sarno kembali menuliskan atas nama keluarga mengucapkan terima kasihnya atas pelayanan Pak Polisi Polres Sragen yang mengurusi almarhum adiknya mulai dari penanganan di TKP hingga ke Rumah Sakit.
Tak lupa ia uraikan, keluarga merasa banyak terbantu pelayanan administrasi termasuk pengurusan jasa raharja. Bahkan Sarno juga menulis sewaktu di kantor Laka Sragen, anaknya sempat diberi minum pak Polisi.
Dalam suratnya, Sarno juga menuliskan kecelakaan yang menimpa adiknya itu terjadi di Jl. Raya Banaran – Sragen disebelah timur Pos Jati tanggal 19 Desember 2017 pukul 18.00 WIB. Kecelakaan melibatkan antara SPM Kawasaki Ninja Ad 6964 BBE dengan truk Tronton S 8296 UF dengan Korban WARSITO suami dari ERNI RAHAYU NINGSIH binti PARDI alias NINIK.
Di bagian akhir, ia tak lupa mendoakan Kapolres agar diberi panjang umur, balasan berlipat, dan selalu sukses dalam memimpin Polres Sragen. Wardoyo