Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Bayi Dalam Tenggok Diduga Hasil Hubungan Gelap. Dibuang 4 Jam Setelah Dilahirkan..

Kondisi bayi yang ditemukan di teras pekarangan rumah warga Wonosari, Gondangrejo, Rabu (7/2/2018). Foto/JSnews

KARANGANYAR– Ada fakta menarik dari penemuan bayi laki-laki yang dibuang di pekarangan rumah, Surahmin (40)warga Dukuh Kadiloyo, RT 5/5, Desa Wonosari, Gondangrejo,  Selasa (6/2/2018) petang. Diperkirakan bayi yang masih merah dan lengkap dengan tali pusar belum dipotong itu sengaja dibuang sekitar empat jam setelah dilahirkan.

Dari keterangan bidan Sri Sayekti,  yang pertama kali mengecek, saat dibawa ke rumahnya, kondisi bayi membiru diduga karena kedinginan. Cuaca gerimis saat warga menemukan bayi. Dia memprediksi bayi itu belum lama dilahirkan karena masih ada darah segar menempel pada beberapa bagian tubuh dan tali pusar.

“Ditemukan jam 18.00 WIB. Kemungkinan empat jam sebelumnya, dia lahir. Si ibu bisa jadi melahirkan sendiri. Sekarang kondisi bayi sehat, bisa buang air besar dan lancar. Sudah minum susu formula,” ujar dia ditemui Rabu (7/2/2018)

Tetapi, Sayekti prihatin karena bayi lelaki itu tidak bisa istirahat nyenyak. Sejumlah warga yang tinggal di lingkungan sekitar maupun dari lain desa datang untuk melihat. Bahkan, ada yang mengutarakan niat mengadopsi.

“Saat ini, [bayi] tanggung jawab saya selama pak polisi masih memproses kasus ini. Ratusan orang datang pingin lihat dan mengadopsi. Saya tidurkan di kamar supaya bisa istirahat,” ungkap dia.

Sementara warga menduga bayi malang itu sengaja dibuang karena kehadirannya tidak diinginkan oleh yang mengandungnya. Dugaan mengarah pada indikasi bahwa bayi itu dibuang karena hasil hubungan gelap.

Terpisah, Kapolsek Gondangrejo, AKP Sugeng Dwiyanto, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Henik Maryanto, menyampaikan polisi sedang mengecek sejumlah warga di sekitar lokasi kejadian. Sugeng menyampaikan sejumlah warga bekerja bakti di jalan kampung di belakang rumah Surahmin. Bahkan salah satu warga yang sedang bekerja bakti mendengar suara bayi menangis sekitar pukul 14.00 WIB.

“Pak Bejo itu mendengar ada suara rintihan seperti suara anak kucing. Dia bilang ke pemilik rumah untuk mengecek. Tetapi takut. Akhirnya sore itu ada lagi yang dengar suara rintihan. Hla dicek ternyata bayi,” ujar Sugeng.

Perihal kabar bahwa bayi itu diduga hasil hugel,  AKP Sugeng enggan berkomentar panjang. Ia hanya mengisyaratkan tunggu saja.

“Saya enggak mau berandai-andai. Tunggu saja nanti, ” tukasnya. Wardoyo

Exit mobile version