Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Duh Kasihan, Ada Bayi Dilahirkan dengan Usus di Luar Perutnya

Tribunnews

JAMBI – Takdir manusia siapa yang tahu? Itu adalah rahasia yamg Maha Kuasa.  Seorang bayi perempuan yang baru dilahirkan Kamis (15/2/2018) lalu, bernasib kurang beruntung.

Kondisi fisiknya tidak sempurna karena mengalami cacat lahir yakni usus berada di luar perut, termasuk lambungnya. Bayi perempuan tersebut lahir di rumah sakit RS Umum Mataher, Jambi.

Orangtua sang bayi, Andi Hardani, yang dihubungi  menceritakan putrinya tersebut adalah anak pertama ia dan istrinya.

“Ini anak pertama kami,”ujarnya, Sabtu (17/2/2018).

Putrinya saat ini masih dirawat di RS Umum Mataher, Jambi. Di Indonesia kasus serupa juga pernah beberapa kali terjadi. Dalam dunia medis, cacat lahir tersebut dikenal dengan istilah Gastroschisis.

Dikutip dari alodokter, Gastroschisis adalah cacat lahir pada dinding perut, di mana usus bayi tergantung keluar tubuh tanpa lapisan pelindung melalui lubang di dekat pusar.
Selain usus, organ lain seperti hati dan lambung juga bisa berada di luar tubuh.

Lubang pada dinding perut yang menyebabkan usus atau organ lainnya tergantung di luar tubuh biasanya berada di sebelah kanan pusar. Ukuran lubang tersebut berbeda-beda pada tiap penderita.

Kondisi yang disebabkan oleh gastroschisis hampir mirip dengan omfalokel, namun, pada omfalokel usus dan organ tubuh lainnya tergantung di luar tubuh terbungkus dengan membran tipis.

Gejala dan Penyebab Gastroschisis
Gejala adalah sesuatu yang dirasakan dan diceritakan oleh penderita. Gejala-gejala yang umumnya muncul pada penderita gastroschisis adalah: usus tampak melalui dinding perut dekat tali pusar dan munculnya benjolan di perut.

Penyebab pasti gastroschisis pada bayi belum diketahui sampai saat ini. Beberapa bayi mengalami kondisi ini karena perubahan yang terjadi pada gen atau kromosom mereka.

Beberapa ahli percaya, gastroschisis disebabkan adanya gangguan pasokan darah di arteri untuk pembentukan dinding perut. Gangguan ini terjadi ketika usia kehamilan memasuki delapan minggu. Tribunnews

Exit mobile version