JOGJA – Toleransi kehidupan beragama tidak hanya cukup diucapkan dalam slogan, melainkan harus diwujudnyatakan. Hal itu tampak usai kejadian pneyerangan Gereja St Lidwina, Bedog, Sleman yang terjadi Minggu (11/2/2018) kemarin.
Sehari kemudian, sejak Polisi membolehkan lokasi tempat kejadian perkara (TKP) untuk dibersihkan, sejak pagi umat Gereja Santa Lidwina di Bedog, Sleman, Yogyakarta, mulai berdatangan. Mereka berbondong-bondong datang untuk membersihkan area Gereja Santa Lidwina, baik di bagian luar maupun dalam.
Para umat mengepel bercak-bercak darah yang ada di lantai. Mereka juga menyapu kotoran bekas pecahan-pecahan di lantai.
Yang membuat trenyuh, ternyata tidak hanya umat Nasrani yang kerja bakti. Tampak pula seorang perempuan mengenakan hijab turut bersama umat membersihkan gereja. Perempuan bernama Jirhas Rani (30), warga Nogotirto, Kecamatan Gamping, Sleman, ini datang bersama suaminya, Ahmad Muttaqin (37).
Jirhas Rani mengatakan, sebagai sesama manusia, sudah selayaknya saling membantu.
“Kita ini sesama manusia dan anak Indonesia, sudah selayaknya untuk saling membantu,” ujar Harsani, Senin (12/2/2018).
Jirhas Rani menuturkan, perbedaan agama bukan menjadi alasan untuk tidak peduli dengan sesama.
Justru sebagai sesama umat beragama harus saling simpati dan membantu ketika salah satu mengalami musibah.
“Kita ini sesama manusia, anak Indonesia yang beragama. Sebagai sesama umat beragama harus saling membantu dan menunjukkan simpati,” katanya.
Salah satu umat Gereja Santa Lidwina, Tiyo, menuturkan, pihak kepolisian sudah mengizinkan umat membersihkan gereja. Garis polisi tadi malam juga sudah dilepas.
“Kami hari ini mulai membersihkan gereja. Sudah diizinkan pihak kepolisian,” ujarnya, Senin (12/2/2018).
Kegiatan bersih-bersih ini diikuti seluruh umat di Gereja Santa Lidwina. Aktivitas bersih-bersih ini menurut rencana berlangsung hingga Kamis (15/2/2018).
“Semua kami bersihkan, barang-barang juga diperbaiki. Jumat nanti bisa untuk ibadah lagi,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang pria tidak dikenal melakukan penyerangan dengan senjata tajam saat ibadah misa di Gereja Santa Lidwina, Minggu (11/02/2018) pagi. Akibatnya, 3 umat, 1 pastor dan 1 anggota polisi mengalami luka akibat senjata tajam. Tribunnews