JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

Mau Belajar Pemilu? Lorong Demokrasi KPU Wonogiri Ini Tempatnya

Mat Nawir di ruang media center KPU Wonogiri.JSNews/Aris Arianto
   
Mat Nawir di ruang media center KPU Wonogiri.JSNews/Aris Arianto

WONOGIRI-KPU Wonogiri memiliki tempat yang tepat bagi siapa saja yang ingin belajar dan tahu lebih soal Pemili. Tempat itu bernama Lorong Demokrasi.

Ketua KPU Wonogiri, Mat Nawir, mengatakan, Lorong Demokrasi terbuka untuk umum. Displai Lorong Demokrasi dimiripkan dengan museum. Pasalnya memang semua pernak-pernik kepemiluan disajikan komplit di dalamnya. Misalnya sejarah pemilu, surat suara, maskot pemilu, film dokumenter, hingga simulasi pemungutan dan penghitungan suara.

“Sebenarnya ruangan kami terbatas. Tapi uniknya, kami ternyata mampu menyulap ruang-ruang yang ada agar menarik,” ujar dia, Senin (19/2/2018).

Secara umum, bener dia, Lorong Demokrasi terbagi dalam empat ruang. Meliputi ruang panel displai, perpustakaan dan ruang baca, ruang audio visual dan diskusi, serta ruang simulasi.

Baca Juga :  Siap Digembleng 6 Bulan, Ratusan Guru Wonogiri Ikuti Progam Guru Penggerak Angkatan 10

KPU Wonogiri sebut dia, berkomitmen menyediakan wadah informasi seputar kepemiluan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum sebagai bentuk pendidikan pemilih. Lorong Demokrasi merupakan miniatur penyelenggaraan pemilu yang menyajikan info secara komprehensif untuk menjadikan pemilih menjadi lebih cerdas.

Sementara, Bupati Wonogiri Joko Sutopo menyambut baik upaya KPU Wonogiri dengan mendirikan Lorong Demokrasi untuk memberikan pendidikan bagi para pemilih serta edukasi bagi masyarakat makna demokrasi melalui mekanisme pemilu. KPU menurut Bupati tidak lagi sekedar penyelenggara pemilu tetap harus ikut memberikan pendidikan berdemokrasi yang baik. Demokrasi yang sehat, yang pada akhirnya demokrasi tersebut mampu menjadi bagian dari sistem pemerintahan yang baik pula.

Baca Juga :  Di Ponpes Al Barru Bulusulur Wonogiri Terungkap Sederet Manfaat Safari Ramadhan

Lebih lanjut Bupati mengatakan pentingnya pendidikan pemilu terlebih bagi pemilih pemula yang tiap tahun selalu bertambah. Dengan jumlah penduduk lebih dari satu juta jiwa dan jumlah pemilih lebih dari 800 ribu, proses pendidikan terhadap pemilih adalah tugas yang cukup berat, mengingat cakupan wilayah pada 25 Kecamatan dan 294 Desa/ Kelurahan.

Terlebih ketika Pilkada 2015 lalu, ternyata tingkat partisipasi masih 67 persen. Aris Arianto

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com