Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Pohon Besar di Pasar Bunder Sragen Ambruk, 5 Kios dan 10 Kendaraan Ringsek. Satu Pedagang Tertimpa

Kondisi kios, mobil dan motor yang ringsek tertimpa pohon tua di Pasar Bunder, Kamis (2/2/2018). Foto/FB

SRAGEN– Warga Pasar Bunder Sragen digemparkan dengan insiden ambruknya pohon trembesi besar di sebelah barat Pasar Bunder,  Kamis (2/2/2018) dinihari.

Pohon trembesi tua yang diduga sudah lapuk dimakan usia itu mendadak ambruk. Sebanyak lima kios, sepuluh kendaraan rusak parah tertimpa.

Selain itu seorang pedagang menjadi korban robohnya pohon turus tersebut hingga mengakibatkan tulang lengan patah.

Data yang dihimpun di lapangan,  musibah ambruknya pohon trembesi besar di Pasar Bunder Sragen itu terjadi oukul 03.30 WIB. Robohnya pohon yang menimpa lima kios di pasar tersebut diduga karena lapuk.

Untung saja pohon tersebut roboh pada dini hari, sehingga belum banyak masyarakat beraktifitas di pasar yang terletak di jantung Kabupaten Sragen itu.

Informasi yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sragen, menyebutkan pohon tersebut tumbang pada Kamis pukul 03.30.

Dahan dan ranting menimpa lima kios, sembilan motor dan satu mobil pickup jenis Suzuki APV. Mobil pickup milik Sumarno warga Desa Pengkok RT 11 RW 3 Kecamatan Kedawung rusak sedang.

Selain itu salah seorang pedagang bernama Suji (45) tahun warga Kampung Widoro, Kelurahan Sragen Wetan mengalami patah tulang lengan.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Sragen Dwi Sigit Kartanto mengatakan korban luka patah tulang langsung dirujuk ke rumah sakit. Ia mengklaim setelah ada laporan pohon tumbang langsung melakukan evakuasi bersama stakeholder, TNI/POLRI, SAR dan Petugas Pasar Bunder, sehingga lalulintas tidak terganggu.

Sigit menyebut di sekitar Pasar Bunder banyak berdiri pohon tua. BPBD segera melakukan koordinasi dengan dinas terkait untuk mengkaji keberadaan pohon peneduh tersebut. Sebab jika dibiarkan akan membahayakan masyarakat, terlebih kondisinya juga banyak yang lapuk.

“Pohon tua banyak sekali, kalau keropos lapuk membahayakan. Kami akan berkoordinasi agar dikondisikan dinas terkait. Kalau bisa dipangkas atau dipotong sekaliyan,” tandas Sigit.

Kepala BPBD Sigit Dwi Kartanto mengungkapkan BPBD hanya fokus manakala pohon sudah tumbang, namun untuk perawatan menjadi tanggung jawab dinas Lingkungan Hidup atau Dinas Permukiman.

Selain itu Sigit juga mengaku tengah berkoordinasi dengan penanggungjawab pohon turus jalan untuk dilakukan pemangkasan, mengurangi dahan pohon yang terlalu lebat. Wardoyo

 

Exit mobile version