Jumlah itu belum ditambah sampah-sampah buangan dari warung makan, penjual sayuran dan pedagang lain yang juga menjadikan TPS itu sebagai pembuangan.
“Bisa dibayangkan, bagaimana kondisinya. Kami yang akhirnya kena dampaknya. Sekarang apalagi musim hujan, baunya minta ampun. Dan yang jelas lalat makin banyak masuk perumahan sampai ular pun mulai masuk ke lingkungan perumahan, ” tuturnya.
Warga lain, Wisnu menambahkan dengan problem itu, jelas meressahkan warga dan menurunkan kualitas kesehatan lingkungan. Pihaknya berharap Pemkab bisa membuka mata untuk merespon keinginan warga menutup dan memindahkan lokasi TPS.
“Kami yakin penutupan TPS itu mungkin akan ditentang warga yang selama ini memanfaatkannya. Tapi apakah adil ketika mempertahankan sesuatu yang dimanfaatkan sebagian orang tapi menyengsarakan sebagian yang lain, ” tukasnya.
Bersama warga lain di perumahan itu, pihaknya akan berjuang agar pemkab bisa mengupayakan penutupan. Hingga berita ini ditulis, pihak Badan Lingkungan Hidup (BLH) Karanganyar belum bisa dimintai konfirmasi. Wardoyo
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com