JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Viral Video Siswa Ngoboi Tantang Duel Gurunya. Terlacak Pelakunya Siswa MTS Maarif NU, Masih Keluarga Kepala Sekolah

Aksi siswa MTS Maaarif NU Krenceng Purbalingga yang menantang duel gurunya di media sosial. Tribunnews
   
Aksi siswa MTS Maaarif NU Krenceng Purbalingga yang menantang duel gurunya di media sosial. Tribunnews

PURBALINGGA– Dunia pendidikan kembali terusik oleh ulah siswa yang keterlaluan. Usai kasus penganiayaan oleh siswa terhadap guru hingga meninggal di Sampang, Madura, publik kembali dibuat terbelalak atas perilaku oknum siswa MTs Krenceng Purbalingga yang videonya viral beberapa waktu terakhir.

Ya, video viral itu akhirnya melacak bahwa pelakunya adalah TG (14) siswa kelas VIII MTS Maarif NU Krenceng, Purbalingga.

Dalam video viral, dia mengajak duel gurunya sampai berani menanggalkan baju. Meski memerahkan telinga bagi publik,  aksi gila siswa itu ternyata bukan lagi kejutan bagi warga sekolah yang telah mengenal karakter anak tersebut.

Baca Juga :  Sampai Rabu, MK Telah Menerima 21 Amicus Curiae Terkait Sengketa Pilpres 2024

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikukum MTs Maarif Krenceng, Tarwan, mengatakan dalam kesehariannya siswa itu memang dikenal temperamental.

TG bukan sekali saja melanggar tata tertib sekolah. Ia bahkan sudah jadi langganan dipanggil oleh guru Bimbingan Konseling (BK) karena kerap melanggar tata tertib sekolah.

Di antaranya karena biasa membolos. Menurut Tarwan, TG juga sering membantah atau berontak saat dibina oleh guru.

“Memang nadanya suka tinggi. Kalau dibina, nadanya bisa lebih tinggi dari guru,” kata dia, Senin (5/2/2018)

Namun, ajakan berduel disertai ancaman terhadap guru baru terjadi pada 22 Januari lalu, sebagaimana yang terekam dalam video yang viral di media sosial.

Baca Juga :  Tim Hukum Ganjar-Mahfud Serahkan Kesimpulan ke MK, Ini 5 Pelanggaran Fatal dalam Pilpres 2024

Beruntung, guru yang dilecehkan itu tak terpancing meladeni tantangan duel tersebut.

Setelah kejadian itu, TG bersama seorang siswa lain akhirnya memutuskan meninggalkan almamaternya.

Dia pindah ke sekolah lain. Kasus itu akhirnya diselesaikan secara kekeluargaan melalui jalan mediasi.

Terlebih, TG ternyata masih memiliki hubungan famili dengan kepala MTs Maarif NU Krenceng.

“Setelah kejadian itu, kami datangi orang tuanya. Tanya bagaimana maunya. Akhirnya mereka memutuskan pindah sekolah,” tutur Tarwan. Tribunnews

 

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com