SRAGEN- Nasib malang harus dialami Eko Pujianto (23). Pemuda yatim piatu itu menderita lumpuh layuh sejak umur lima bulan tanpa bisa apa-apa. Tubuhnya makin kurus dan tak bisa melakukan aktivitas apapun.
Penderitaan Eko terungkap ketika sejumlah aktivis sosial dari Komunitas Sragen Great Family menyambanginya, Senin (26/3/2018). Sepeninggal orangtuanya, pemuda malang itu tinggal di asuhan pamannya di Dukuh Sanggrahan RT 12, Desa Bonagung, Tanon, Sragen.
Bersama adiknya, Amel, Eko menghabiskan waktu dan hari-harinya dengan sangat memprihatinkan. “Lumpuhnya sejak umur lima bulan. Awalnya gara-gara panas lalu oleh orangtuanya dibawa ke rumah sakit. Sampai rumah, bukannya sembuh malah sakitnya bertambah. Sampai akhirnya kemudian lemas dan lumpuh sampai sekarang,” ujar pamannya.
Ketua Komunitas Great Family Sragen, Sri Jasmin mengatakan pihaknya tergerak menyambangi dan membantu Eko karena mendengar penderitaan Eko yang belasan hingga 23 tahun tak pernah tersentuh penanganan atau bantuan dari pemerintah.
Bantuan diserahkan dan diterima langsung oleh pihak keluarga. Jasmin mengatakan pihaknya sudah melaporkan derita yang dialami Eko ke Dinas Sosial dan Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK) Sragen.
“Tadi kami juga mengupayakan menjembatani dengan UPTPK. Dan pihak UPTPK sudah menyanggupi akan melakukan survey. Sebab selama ini ternyata belum pernah ada bantuan atau penanganan. Sementara kondisi ekonomi pamannya juga pas-pasan,” terang Jasmin.
Pihaknya datang bersama psikolog Dewi Novita yang hadir memberikan terapi psikis untuk mengangkat moril Eko. Jasmin menambahkan pihaknya juga akan mengupatakan agar adik Eko, Amel bisa melanjutkan sekolah kembali ke jenjang yang lebih tinggi.
Pihak kerabat mengaku sangat berterimakasih atas bantuan dan kepedulian dari komunitas tersebut. Mereka hanya berharap agar ada penanganan terhadap penyakit Eko sehingga bisa sehat dan beraktivitas seperti layaknya pemuda seumurannya. Wardoyo