![IMG_20180313_163746](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2018/03/IMG_20180313_163746.jpg?resize=640%2C399&ssl=1)
![](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2018/03/IMG_20180313_163746.jpg?resize=500%2C311&ssl=1)
SRAGEN- Kebakaran hebat yang melanda rumah warga di Dukuh Gonggang RT 07, Desa Karangudi, Kecamatan Ngrampal, Sragen memang mengejutkan warga. Dari keterangan warga dan hasil olah TKP, diduga kuat kebakaran yang menewaskan pasangan suami istri Sinto Sariyo (75) dan Waginem (80) itu diduga akibat obat nyamuk bakar di kamar kakek.
“Iya benar, telah terjadi kebakaran tadi malam, setelah mendapat laporan kami langsung ke lokasi kejadian untuk mencari keterangan saksi. Memang benar – benar telah terjadi Kebakaran,” kata Camat Ngrampal, Sri Yatmoko, Selasa (13/3/2018).
Dari informasi yang diterimanya, kebakaran terjadi pada Senin (12/3/2018) malam sekitar pukul 23.45 WIB. Api membakar rumah pasutri Sinto Sariyo dan Waginem yang berbentuk srotong terbuat dari papan atau kayu.
Kejadian pertama kali diketahui oleh saksi Hariyanto (49), warga Dukuh Gonggang RT 07 yang melihat asap tebal dari rumah korban yang berjarak 150 meter.
Begitu tahu ada kebakaran saksi langsung memberitahukan warga lainnya dan melaporkan ke Kepala Desa (Kades) Karangudi, Joko Santosa.
Dari keterangan warga sekitar diperkirakan api berasal dari obat nyamuk bakar atau rokok yang membakar kasur, sehingga menjalar membakar barang-barang lainnya. Saat itu kedua korban yang sudah dalam keadaan jompo dan sakit-sakitan tersebut sedang tidur pulas. Tragisnya, kakek-nenek itu pun ikut hangus terbakar.
“Diperkirakan obat nyamuk yang mengenai kasur dan menjalar ke seisi rumah. Kedua korban yang sudah dalam keadaan jompo dan sakit ikut terbakar dan meninggal dunia,” jelas Sri Yatmoko.
Kepala Desa Karangudi, Joko Santosa menyampaikan, begitu mendapat laporan ada kebakaran, pihaknya langsung meneruskan laporan tersebut ke Polsek Ngrampal, menghubungi pihak Damkar dan BPBD Sragen.
Akibat kebakaran rumah bentuk srotong berukuran 9×12 meter yang terbuat dari kayu tersebut, selain memakan korban jiwa dua orang, juga mengakibatkan kerugian material sekitar Rp 30 juta.
Ia juga menegaskan dari keterangan warga dan orang dekat, api diduga berasal dari obat nyamuk bakar di kamar sang kakek.
“Kemungkinan besar dari obat nyamuk. Karena dua hari sebelumnya, ada yang lihat kalau bantal di tempat kakek itu sudah bolong bekas sundutan obat nyamuk bakar. Kebetulan kakek itu sudah tua dan sakit-sakitan. Neneknya juga. Apinya pertama kali dari tempat kakek. Mereka ditemukan dalam jarak sekitar 2 meter, ” urainya.
Ia menyebut rumah seisinya habis jadi abu. Rumah memang berkonstruksi kayu sehingga dengan cepat habis terbakar. Wardoyo