Menurutnya, persoalan itu sebenarnya sudah dilaporkan ke pengelola Tol sejak awal pembangunan tahun 2016. Namun hingga kini tak kunjung ada respon perbaikan.
Karenanya dalam spanduk yang dibentangkan saat demo, warga juga menuliskan sindiran “Kepada Siapa Lagi Kami Harus Mengadu Biar Terealisasi”. Pada spanduk juga dibentangkan ada tandatangan warga dari 11 RT di Masaran yang menyuarakan aspirasi agar dilakukan perbaikan dan penanganan masalah drainase dan talud itu.
“Kami minta dipasang semaksimal mungkin ukurannya sehingga air bisa lancar dan tidak banjir lagi, ” tegasnya.
Ali menambahkan pihaknya masih menunggu respon dari pihak terkait dan penjelasan Kades, pekan depan akan dikumpulkan di Kelurahan dengan mengundang Waskita dan PT SNJ selaku pengelola Tol Soker.
Kapolsek Masaran, AKP Mujiono mewakili Kapolres Sragen AKBP Arif Budiman mengatakan siap membantu warga menyalurkan aspirasi dengan mempertemukan pihak terkait agar dicari solusi terbaik. Pihaknya berharap semua pihak saling menjaga dan apabila ada permasalahan, bisa dibahas dan dirembug secara baik tanpa ada anarkis.
“Tadi ada kesepakatan akan dibahas kembali dalam pertemuan di Balai Desa pekan depan. Harapannya semoga bisa ada solusi agar persoalan bisa secepatnya terselesaikan, ” tukasnya. Wardoyo
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com