SRAGEN- Kisah miris kembali menyeruak dari ujung utara Sragen. Kali ini, warga dibuat terenyak dengan kisah Ny Rijem, warga Winong RT 21/7 Desa Dawung Jenar Sragen, lebih dari 30 tahun hidup sendiri di gubung reyot.
Janda (71) itu nekat tinggal serumah hanya berteman dengan ternak-ternak piarannya, di pekarangan kosong jauh dari keramaian masyarakat.
Meski tinggal di rumah gubuk yang terbuat dari papan kayu dan anyaman bambu. Dia merasa lebih bahagia. Daripada harus tinggal bersama anak-anaknya.
Ia menggantungkan hidupnya dengan berjualan dedaunan yang memiliki khasiat sebagai obat tradisional. Setiap hari Nenek ini selalu mencari daun Tapak Liman, Daun Pepaya dan Ceplukan.
Dedaunan sebagai bahan pembuat jamu itu dikeringkan lalu dijual di Pasar Tangen Sragen. Hasil penjualan jamu itu dibelikan beras dan lauk-pauk sedapatnya. Kendatipun penglihatan Ny Rijem sudah berkurang banyak, aktifitas tersebut tetap dijalani sendiri dengan iklas.
“Kulo sampun 30 tahun ten ngriki. Lare-lare tasih alit kulo gendong. (Sudah lebih dari 30 tahun saya hidup di gubug ini, sejak anak-anak masih kecil dan masih dalam gendongan),” tutur Rijem, Jumat (6/4/2018).
Rijem bercerita anak-anaknya sekarang tinggal cukup jauh. Dia pernah diajak tinggal di rumah putranya. Hanya saja dirinya merasa tidak betah, dan lebih nyaman tinggal bersama ayam dan kambing di gubugnya sendiri.
“Ten omahe anak kulo boten kerasan. Riyen saben esuk tak rewangi nduduk uwi neng ngalas jengkang-jengking karo ngendong lare. Wondene gedhe saiki lali nggeh empun boten nopo-nopo. (Saya tidak kerasan di sana. Dulu waktu anak-anak kecil saya gendong sambil mencari ubi. Jika mereka ingat saya nanti juga datang kesini, tapi kalau sudah lupa ya tidak apa-apa),” ungkap Rijem sembari mengusap air matanya.
Ny Rijem memang sering terabaikan oleh pemerintah. Dia mengaku jarang menerima bantuan, kendati kondisi ekonominya memprihatinkan. Namun nenek ini tidak mempermasalahkan hal tersebut.
Belum lama ini Ny Rijem menerima kujungan dari Duta amanah Indonesia Bersama Great Family Sragen, Dewi Novita dan Sri Jasmin. Kunjungan tersebut untuk melihat kondisi kemiskinan yang menimpa Ny Rijem dan memberikan santunan.
“Kami mendapatkan laporan masyarakat, ada lansia yang tinggal sendiri di rumah tidak layak huni. Kami langsung cek lokasi dan mendapatkan kondisi seperti ini. Kami beri bantuan serta motivasi. Yang kami sayangkan kenapa mbah Rijem kondisinya seperti ini tidak mendapatkan bantuan. Kami akan membuat laporan dan disampaikan ke Pemerintah,” ujar Dewi Novita. Wardoyo