JOGJA – Mobil Semar kreasi mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) akan tampil di kompetisi mobil irit sedunia Driver’s World Championship (DWC) di London, 8 Juli 2018. Tiket untuk ke Inggris itu dikantongi Semar dengan menjuarai kompetisi DWC tingkat Asia di Singapura, Maret 2018.
Saat ini Tim Semar UGM sedang melakukan beberapa revisi minor untuk perbaikan dan peningkatan mileage (jarak tempuh). Perbaikan diprioritaskan yang mendesak saja dan bisa diperbaiki dalam waktu 1 bulan, karena awal Juni 2018 kendaraan harus sudah dikirim ke London.
“Kita mempersiapkan kendaraan sebaik mungkin untuk mencapai mileage yang terbaik,” kata dia.
Saat lomba di Singapura itu, Semar menjadi juara setelah mencatat konsumsi bahan bakar 267 kilometer per liter. Sedangkan yang menggunakan mesin listrik bisa menempuh 270 kilometer per Kwh.
“Hal yang membuat kami menang, pertama mesin, bobot ringan, bentuk yang ergonomis, dan persiapan,” kata Antonius Adhika, Ketua Tim Semar, Selasa(17/4/2018).
Mesin Semar berbahan bakar minyak menggunakan mesin Honda Supra 125 dengan banyak modifikasi teknologi sehingga bisa sangat irit. Berat keseluruhan mobil gasoline ini hanya 80 kilogram. Bodinya menggunakan carbon fiber komposit yang biasa digunakan untuk mobil balap F1. Sedangkan mobil Semar dengan tenaga listrik beratnya hanya 40 kilogram.
Lomba di London ini merupakan ajang paling bergengsi karena kendaraan mahasiswa dari seluruh dunia dikompetisikan. Ajang ini merupakan lomba adu cepat, adu hemat dan keandalan bergengsi bagi mahasiswa seluruh dunia.
“Setiap benua hanya boleh diwakili oleh 3 kendaraan saja,” kata dia.
Jayan Sentanuhady, pembimbing Tim Semar UGM, mengatakan DWC adalah ajang paling bergengsi sejagad untuk kompetisi otomotif tingkat mahasiswa. Karena selain kendaraan diuji kecepatan maupun keandalannya sekaligus juga harus hemat.
“Ini yang susah, maka ramuan antara performance mesin, aerodinamika bodi, keandalan struktur kendaraan dan kebiasaan pengemudi menjadi ajang racikan yang pas. Ini tantangan,” kata dia.
Rektor UGM Panut Mulyono menyatakan, kegiatan mahasiswa ini dapat meningkatkan kemampuan hardskill dan softskill mahasiswa dan meningkatkan kapasitas keilmuan dan kompetensi mahasiswa.
“Harapannya inovasi-inovasi kendaraan Tim Semar UGM dapat segera dihilirkan dan dapat dirasakan dampak inovasi tersebut oleh masyarakat luas,” kata dia.