Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Rifdah Farnidah, Penghafal Alquran 30 Juz, Simak Tips Belajarnya

Instagram

JAKARTARifdah Farnidah saat ini menjadi perhatian masyarakat, karena prestasinya di tingkat internasional. Rifdah Farnidah merupakan seorang perempuan asal Sumedang yang baru-baru ini mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional. Rifdah berhasil menyabet juara 2 lomba Musabaqah Hifdzil Quran (MHQ) sedunia yang digelar di Yordania pada 19 Maret hingga 24 Maret 2018.

Rifdah Farnidah menambah daftar panjang prestasi anak muda Indonesia dalam ajang internasional. Di balik keberhasilan Rifdah menjuarai beberapa perlombaan yang diikutinya, terdapat sosok pembimbing yang mengajari serta menuntun Rifdah dalam proses pembelajaran, Mutmainnah.

Mutmainnah adalah sosok perempuan yang ikut berjasa dibalik kesuksesan Rifdah Farnidah mendapatkan posisi kedua dalam perlombaan Musabaqah Hifzhil Quran(MHQ) Internasional di Amman, Yordania. Selama hampir delapan tahun telah membimbing Rifdah, mulai dari menghafal Alquran hingga menjadi seorang hafidzah yang mutqin.

Kepada Tempo, Mutmainnah membagi beberapa pengalamannya sebagai pengajar Alquran. Mutmainnah, yang juga menjadi dosen di Insitut Ilmu Al-Qur’an, Banten, ini tentunya juga mengalami beberapa kesulitan selama menjadi pengajar. Menurutnya, ada satu hal penting yang selalu ia terapkan dalam proses pembelajarannya.

Di Indonesia, lanjut Mutmainnah, umumnya orang-orang masih belum menggunakan tajwid dengan benar. Maka, dalam setiap kesempatan ajarannya ia selalu mengedepankan penggunaan ilmu tajwid yang benar terlebih dahulu. “Kalau saya sedang mengadakan pelatihan keluar pun, yang pertama kali saya ajarkan selalu pembenaran huruf bacanya. Tajwid-nya. Baru setelah itu hukum-hukum bacaan yang lain,” katanya.

Hal kedua yang menjadi fokus perhatiannya dalam pengajaran membaca Alquran adalah waqaf dan ibtida’. Waqaf ibtida’ merupakan aturan dalam ilmu tajwid, dimana mengetahui waktu berhenti dan memulai dalam membaca ayat suci Alquran secara benar. “Kadang, saat orang berhenti untuk mengambil napas saat membaca ayat Alquran yang panjang, mereka kemudian mulai membaca kembali namun sesukanya,” hal ini menurut Mutmainnah kurang tepat. Karena bisa merubah makna dari arti ayat itu sendiri.

Selain beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mempelajari membaca Alquran, Mutmainnah juga memberikan tips untuk dapat mempelajari serta menghafal Alquran.

Sebelum menghafal, menurut Mutmainnah, yang harus dilakukan adalah membaca Alquran secara bagus terlebih dahulu. Secara bagus dalam hal ini adalah sesuai dengan kaidah yang berlaku, mengikuti hukum-hukum bacaan juga ilmu tajwid secara benar.

Berikutnya, perbanyaklah membaca. Mutmainnah mengungkapkan biasanya orang langsung menghafal Alquran dalam satu halaman. “Sebaiknya, sebelum menghafal, baca terlebih dahulu ayat-ayat tersebut. Lakukan berulang kali.” Ia menganjurkan untuk membaca terlebih dahulu 20 kali baru kemudian dihafalkan, sesuai ajaran yang ada.

Usia juga salah satu faktor yang mempengaruhi menghafal Alquran lebih mudah. Menurut Mutmainnah, sebaiknya anak sejak bisa berbicara sudah diperkenalkan dan diajarkan untuk menghafal Alquran. “Usia mulai anak bisa bicara sampai sekitar 23 tahun adalah usia emas. Dengan pengenalan sejak dini menjadikan lebih mudah untuk menghafal Alquran,” katanya.

Namun, bukan berarti jika sudah melebihi usia emas lalu tidak bisa lagi menghafal Alquran, “Rasul kita saja baru mempelajari Alquran saat umur 43 tahun ‘kan. Karena saat itu wahyu baru diturunkan kepada beliau.”

Terakhir, Mutmainnah mengungkapkan bahwa yang terpenting dari tips untuk menghafal Alquran adalah niat. “Niatkan untuk menghafal dan mempelajari Alquran memang untuk disebarkan ilmunya kepada sesama.”

Menurut dua, sekarang ada saja yang mempelajari Alquran untuk kebutuhan perlombaan semata, atau mengejar pujian semata. “Niatkan mempelajari Al-Quran memang lillahi ta’ala. Karena Allah SWT semata.”

Exit mobile version