Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Sadis, Dituduh Mencuri Kambing, Pemuda Ini Dianiaya dan Dicekoki Racun Hingga Tewas

Ilustrasi/Tribunnews

INDIA – Biadap! kata itulah mungkin yang pantas untuk menggambarkan kisah pemuda asal India ini.  Bagaimana tidak, Muhammad Akbar yang dituduh mencuri kambing ini meregang nyawa usai dipukuli hingga babak belur dan akhirnya diracun oleh warga.

Mohammad Akbar (20), sedang berada di kediamannya di distrik Aurangabad, negara bagian Bihar, India pada Minggu (22/4/2018), ketika warga desa memanggilnya agar keluar rumah.

Setelah Akbar keluar dari kediamannya, warga langsung membawanya keluar dari desa. Di sebuah tempat, warga menanyainya soal hilangnya seekor kambing. Merasa tidak pernah melakukan pencurian, Akbar membantah semua tuduhan yang ditujukan kepadanya.

Setelah dipukuli hingga babak belur, warga desa memaksa Akbar menenggak racun. Mereka mengatakan, jika Akbar tidak mati karena racun itu artinya dia bukan pelaku pencurian kambing.

Akbar terpaksa melakukan apa yang diminta warga desa. Alhasil, setelah racun itu bereaksi kondisi pemuda itu memburuk.  Warga kemudian membawa Akbar dan meninggalkan pemuda itu di dekat rumahnya.

Keluarga Akbar yang melihat kondisi pemuda itu langsung melarikannya ke rumah sakit. Sayang setelah menjalani perawatan, nyawa Akbar tak tertolong dan dia meninggal dunia pada Selasa (24/4/2018).

“Mereka membunuh putra saya dengan memaksanya meminum racun. Mereka menuduhnya mencuri kambing. Saya ingin keadilan,” kata Mohammad Aslam, ayah Akbar kepada jurnalis, Kamis (26/4/2018).

Keluarga Akbar melaporkan masalah ini ke polisi tetapi hingga kini polisi belum melakukan penangkapan terhadap para tersangka pembunuhan ini.

Menurut keluarga korban, sebelum meninggal dunia Akbar sempat menyebut tujuh nama warga yang memaksanya menenggak racun. Pengakuan ini direkam dalam video oleh pihak keluarga.

“Kami masih melakukan penyelidikan dan kami akan mengambil tindakan jika apa yang disampaikan keluarga korban memang benar,” kata seorang perwira polisi setempat, PN Sahu.  # Tribunnews

 

Exit mobile version