Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Safari Politik ke Sragen, SBY Mulai Serang Jokowi. Klaim Pertumbuhan Ekonomi Drop Selama 3,5 Tahun Terakhir..  

Pendiri Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudoyono saat berdialog dengan pengusaha Sragen di Restoran Ayam Geprek Sragen, Kamis (5/4/2018) malam. Foto/istimewa

SRAGEN– Mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali melontarkan kritik ke pemerintahan Joko Widodo. Saat melakukan safari politik ke Sragen,  Ketum Partai Demokrat itu mengklaim selama dipimpin Jokowi,  pertumbuhan ekonomi Indonesia jauh menurun dibanding kala ia jadi Presiden.

SBY pun mengaki merasa prihatin terhadap kondisi ekonomi saat ini. Dalam 3,5 tahun terakhir ini sejak era Presiden Joko Widodo (Jokowi) ekonomi Indonesia melemah.

“Selama tiga setengah tahun terakhir ini ekonomi kita melemah. Yang dulu selama 10 tahun saya pimpin rata-rata 6 persen, sekarang di bawah Pak Jokowi rata-rata 5 persen. Sebagai mantan presiden, sebagai pemimpin Partai demokrat dan sebagai warga negara, saya terus berharap agar pemerintah ini berusaha lebih giat lagi, baik strategi dan kebijakannya agar bisa kembali menjadi 6 persen,” papar SBY, Kamis (5/4/2018) malam.

Hal itu disampaikan Presiden Indonesia ke-6 tersebut saat berdialog dengan para pelaku bisnis dan siswa dari Sekolah Bisnis Sragen (SBS) di sebuah rumah makan Ayam Geprek di Kampung Cantel, Sragen. SBY sendiri datang ke Sragen setelah lawatan dari Bojonegoro, Jawa Timur. Dia didampingi Ny Ani Yudhoyono, Ketua DPD Partai Demokrat Jateng, Rinto Subekti dan Ketua DPC Partai Demokrat Sragen, Budiono Rahmadi.

SBY menyatakan, saat dirinya dipercaya untuk melanjutkan estafet kepemimpinan dati tangan Megawati Soekarno Putri, pendapatan perkapita Indonesia sebesar $ 1.100 per kepala per tahun sejak Indonesia merdeka. Namun di bawah kepemimpinannya selama 10 tahun dari 2004 hingga 2014 naik 350 persen menjadi $ 3.760 per kepala per tahun.

“Artinya ekonomi kita tumbuh 4 kali atau 400 persen. Di dunia sangat jarang ekonomi yang tumbuh begitu pesat di tengah gejolak ekonomi. Kalau dapat dijaga, pada tahun 2030 Insha Allah, ekonomi kita akan menjadi strong, kuat,” jelasnya.

Dia melanjutkan, kalau kondisi tersebut bisa dijaga oleh pemerintah sekarang, maka tren bisnis akan tumbuh baik menuju tahun 2030. Dengan penghasilan yang tinggi rakyat akan membutuhkan konsumsi yang lebih besar. Ini bisa menumbuhkan bisnis di berbagai bidang seperti kuliner/makanan, pendidikan, bisnis kesehatan, real estet, energi, jasa, pariwisata dan lainnya akan tumbuh pesat pada tahun 2030.

“Kalau program dan strateginya benar maka Indonesia yang tadinya nomer 16 dunia akan mendekati nomer 10 dunia,” ujarnya.

Kunjungan SBY masih akan berlanjut siang ini ke Sepat,  Masaran untuk menggelar dialog dengan pelaku UKM alat rumah tangga. Rombongan SBY akan didampingi Ketua DPC Demokrat Sragen,  Budiono RahmadiWardoyo

Exit mobile version