SRAGEN – Puluhan anak Pendidikan Usia Dini (PAUD), TK dan SD meramaikan Mini Carnival yang digelar bersamaan dengan car free day (CFD), di Alun-Alun Sasono Langen Putro Sragen Minggu (22/4/2018). Selain memberi hiburan, ajang mini carnival itu juga digagas sebagai bagian dari upaya untuk menuju Sragen sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA).
“Semua ini kami laksanakan dalam rangka menjadikan Sragen sebagai Kabupaten Layak Anak dan kebetulan antusias masyarakat untuk melihat dan menonton acara mini carnival ini sangat luar biasa,” kata Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (PPTPPA), Retna Susanti Dedy Endriyatno, Minggu (22/4/2018).
Santi, nama panggilannya, menyampaikan, pihaknya bekerjasama dengan Sanggar Corat-coret dan Forum Anak Sukowati menggelar Mini Karnival dikiuti sekitar 40 yang tampil dalam karnival tersebut, yang berasal dari pelajar PAUD, TK, SD hingga SMA. Sedangkan sekitar 50 anak PAUD dan TK lainnya mengikuti khusus finger painting.
Dirinya mengaku merasa bangga lantaran acara itu mendapat sambutan positif dari masyarakat. Pihaknya berencana menjadikan CFD yang digelar secara rutin tiap Minggu pagi menjadi hari yang special, terutama bagi anak-anak di Bumi Sukowati.
“Kami juga terima kasih atas dukungan orangtua yang sejak pagi sudah mengantarkan anaknya untuk perform. Mereka itu bajunya hasil kreasi orangtua sendiri. Ini yang ingin kita kembangkan. Kita sengaja ambil tema sarung goyor sebagai ikon dari Sragen, selain batik dalam karnival kali ini,” terangnya.
Santi menambahkan, Mini Karnival tersebut direncanakan nantinya bakal dijadikan agenda rutin dalam acara CFD. Tujuannya tentu saja untuk menggali potensi dari anak-anak di Bumi Sukowati yang bisa ditampilkan di CFD.
“Nanti akan jadi car free day yang ramah anak dan mengembangkan potensi-potensi yang ada di Sragen. Ini jadi awal dari car free day untuk pengembangan potensi anak,” katanya. Wardoyo