Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Uji Kompetensi Mutasi Perdes Sragen Kembali Tuai Kecaman. Penyerahan Hasil Mendadak Ditunda, Kades-Kades Sampai Keleleran Menunggu Kepastian..

Sejumlah kades terlihat tertidur berserak kecapekan di lantai Hotel Surya Sukowati Sragen menunggu penyerahan hasil uji kompetensi calon perangkat desa dari tim UNS yang molor berjam-jam dari jadwal, Rabu (11/4/2018). Foto/istimewa

SRAGEN- Tahapan seleksi mutasi calon perangkat desa (Perdes) yang digelar Pemkab Sragen dengan menggandeng pihak Universitas Sebelas Maret (UNS)   Solo kembali menuai masalah.  Setelah anggarannya menuai sorotan,  kini giliran penyampaian hasil seleksi menuai kecaman dan kekecewaan.

Kecaman dan kekecewaan itu terlontar dari puluhan kepala desa yang menyelenggarakan tahapan mutasi. Mereka yang dikumpulkan di Hotel Surya Sukowati Sragen untuk menerima hasil uji kompetensi dari Tim UNS dibuat keleleran dan kecewa karena ternyata antara jadwal dan kenyataan yang ada bertolak belakang.

Informasi yang dihimpun Joglosemar,  seleksi uji kompetensi untuk calon perangkat desa yang ikut tahap mutasi sudah digelar di Gedung SMS 10 April 2018. Kemudian hasil seleksi dijadwalkan diserahkan oleh tim UNS (Tim Pengangkatan Mutasi Calon Perangkat Desa) ke Kades 11 April 2018 pukul 12.00 WIB.

Seluruh kades penyelenggara mutasi diundang untuk hadir di Hotel Surya Sukowati. Namun hingga pukul 12.00 WIB ternyata hasil seleksi yang dijanjikan ternyata belum juga datang dari UNS.

Kades pun diminta bersabar menunggu sampai pukul 15.00 WIB. Merasa molor dari janji dan jadwal,  sejumlah kades mulai resah. Sebagian hilir mudik keluar hotel, sebagian memilih tidur karena kecapekan menunggu.

Celakanya hingga pukul 15.00 WIB, hasil yang dijanjikan ternyata tak kunjung datang juga. Bahkan,  mendadak muncul pemberitahuan bahwa penyerahan ditunda pukul 21.00 WIB dengan alasan baru 13 kecamatan yang selesai.

Sontak saja hal itu membuat emosi kades memuncak. Sebagian mengeluarkan umpatan dan kecaman yang intinya kecewa dengan kinerja tim UNS.

“Masa jadwal jam 12.00 molor jadi jam 15.00 WIB,  ditunggu sampai pada ketiduran,  tahu-tahu ditunda malam jam 21.00 WIB. Ini kaya dagelan saja. Padahal ini seleksi perangkat desa,  menentukan nasib calon dan dilakukan oleh akademisi yang katanya profesional, ” ketus salah satu Kades, asal wilayah Sragen Barat bersungut-sungut sembari keluar hotel.

Ungkapan senada juga terlontar dari Kades lainnya. Mereka juga mempertanyakan molornya jadwal penyerahan hasil seleksi oleh tim UNS. Hal itu akhirnya memunculkan tanda tanya dan kecurigaan dari berbagai pihak, lantaran hasil seleksi itu sangat krusial menentukan nilai dan nasib calon perangkat desa peserta mutasi.

Mereka pun mempertanyakan asas transparansi dan akuntabilitas yang sejak awal didengungkan oleh tim Pemkab maupun Tim UNS.

” Hasil ujian kok diumumkan dan diserahkan molor itu ada apa. Kalau profesional ya begitu tes hasilnya langsung diumumkan nggak nunggu satu hari begini. Lha ini sudah jarak satu hari,  masih molor lagi.  Wajar kan akhirnya banyak yang bertanya-tanya,  jangan-jangan…, ” timpal beberapa kades lainnya.

Hampir semua Kades kembali enggan disebut identitasnya meski hanya inisial. Sebab mereka takut akan jadi sasaran Tim Pemkab.

Terpisah,  pihak UNS kembali belum bisa dikonfirmasi. Sebelumnya Rektor UNS,  Ravik Karsidi menyampaikan untuk pelaksanaan kerjasama seleksi Perdes itu ditangani LPPM. Namun,  pihak LPPM,  Sulistyo saat dikonfirmasi HPnya menunjukkan nada sedang tidak aktif atau di luar jangkauan. Wardoyo

 

Exit mobile version