Dalam kesempatan tersebut Dedy atas nama Pemkab Sragen menyampaikan keprihatinannya atas peristiwa teror yang terjadi di beberapa kota.
Menurutnya aksi terorisme itu sesuatu yang tidak masuk akal bisa terjadi. Bahkan darah daging sendiri pun sampai dikorbankan.
“Hal yang tidak terjadi pada masa nabi, terjadi di masa ini. Ini permasalahan kita semua. Tidak hanya sekedar keperihatinan, tapi memang aksi itu tidak boleh terjadi lagi, ” tukasnya.

Wabup menjelaskan tidak ada agama yang menghalalkan perbuatan terorisme. Bahkan perang pun ada etika dan diatur, tidak boleh membunuh wanita dan anak, bahkan pohon.
“Ini sudah ngawur dan memprihatinkan,” ujarnya.
Sementara itu Kapolres Sragen AKBP Arif Budiman saat dikonfirmasi secara terpisah menyambut baik gagasan pernyataan sikap bersama FKUB dan Forkopimda tersebut. Menurutnya langkah itu adalah bentuk kerjasama semua komponen masyarakat dan elemen pemerintah untuk memerangi terorisme.
“Teror harus dilawan, tidak perlu takut. Kita tingkatkan deteksi dan pengawasan seluruh komponen masyarakat,” tandas Kapolres.
Selesai berikrar, semua pejabat Forkompida dan tokoh agama membubuhkan tandatangan di atas pernyataan sikap penolakan mereka terhadap terorisme. Wardoyo
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com