JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Karanganyar

Jelang Debat Terbuka, Rohadi Sebut Masih Ada Yang Harus Dipelajari, Yuli Mengaku Mengalir Saja

Dua paslon yang akan berlaga di Pilkada Karanganyar, Rohadi-Ida dan Juliyatmono-Rober saat menghadiri Deklarasi Pilkada Damai, Minggu (18/2/2018). Foto/Wardoyo
   
Dua paslon yang akan berlaga di Pilkada Karanganyar, Rohadi-Ida dan Juliyatmono-Rober saat menghadiri Deklarasi Pilkada Damai, Minggu (18/2/2018). Foto/Wardoyo

KARANGANYAR- Dua pasangan calon bupati dan wakil bupati Karanganyar, Rohadi Widodo-Ida Retno Wahyuningsih, serta pasangan Juliyatmono-Rober Christanto, sama –sama mengaku siap dalam debat publik yang akan digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di gedung DPRD setempat pada hari Senin (21/05/2018).

Ditemui dalam acara Milad Aisyiah ke 104 di gedung wanita, calon bupati nomor urut satu, Rohadi Widodo, mengatakan, telah membaca dan mempelajari materi yang disajikan oleh KPU dalam debat publik. Menurut Rohadi, dia bersama calon wakil bupati, Ida Retno Wahyuningsih telah mempersiapakan diri dalm menghadapi debat public dalam rangka pemilihan kepala daerah (Pilkada) karanganyar tahun 2018.

“ Kami sudah siap. Meski demikian, ada yang perlu kami pelajari lagi. Untuk persiapan debat antar calon bupati, sudah kita siapkan juga. Intinya kami siap,” kata Rohadi, Minggu (20/05/2018).

Baca Juga :  Tolak Tegas Keputusan KPU, TPN Ganjar-Mahfud Minta Prabowo-Gibran Didiskualifikasi

Ketika disinggung mengenai pengaruh debat publik terhadap perilaku pemilih, Rohadi mengatakan, sangat berpengaruh. Hanya saja, lanjutnya, berapa besar pengaruhnya, dia belum tahu.

“ Saya pikir, pasti berpengaruh, namun seberapa besar, kita belum tahu,” tandasnya.

Sementara itu, calon bupati nomor utur dua, Juliyatmono, ditemui di tempat yang sama, juga mengaku siap dalam menghadap debat publik pilkada Karanganyar. Menurut Juliyatmono, menghadapi debat ini, dia bersama pasangannya, Rober Christanto, biasa-biasa saja.

“ Ini kan sudah tiap hari kita lakukan, kita kerjakan, jadi ya biasa-biasa saja. Saya itu apa adanya, tidak ada polesan apapun dan mengalir apa adanya.Tidak persiapan khusus, karena debat itu tidak bisa dipelajari. Kita menuangkan ide dan gagasan yang ada dalam pikiran kita,” ujarnya.

Baca Juga :  Tolak Tegas Keputusan KPU, TPN Ganjar-Mahfud Minta Prabowo-Gibran Didiskualifikasi

Menurutnya, ide dan gagasan itu muncul secara alami dengan melihat keinginan di masyarakat.

“ Kita justru harus belajar mendengar yang baik dari apa yang disuarakan oleh masyarakat. Kalau kepercayaan diberikan kepada kami, itu menjadi bagian gagasan yang harus direalisasikan. Dan gagasan kami itu, harus sejalan dengan masyarakat luas,” kata dia.

Soal pengaruh debat terhadap perilaku pemilih, Juliyatmono menjelaskan, jika setiap kegiatan itu pasti ada pengaruhnya, namun sejauh mana pengaruhnya, belum tahu.

“ Kan selalu ada plus minusnya. Setiap kegiatan itu pasti ada pengaruhnya. Namun seberapa besar pengaruhnya, kita belum tahu,” pungkasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com