JOGLOSEMARNEWS.COM Wisata Kuliner

Kini Hadir di Wonogiri. Nasi Gandul, Kuliner Khas Pati yang Super Nendang

Nasi Gandul khas Pati
   
Nasi Gandul khas Pati

WONOGIRI-Anda penggemar kuliner Nasi Gandul, namun tidak sedang berada di Pati, daerah asalnya? Tenang saja, kuliner dengan sajian dan citarasa khas tersebut saat ini bisa dijumpai di Wonogiri.

Ya, Suprapti atau sering dipanggil Mba War itu sejak sebelum Ramadhan tahun ini telah membuka gerai Nasi Gandul di pinggir Jalan Raya Ahmad Yani Wonogiri. Di samping itu perempuan yang memiliki suami dan keluarga besar di Pati tersebut juga menjual Nasi Gandul sebagai menu berbuka puasa di lapak Srikandi Family Ramadhan di samping Masjid Taqwa Wonogiri.

“Sangat khas Pati. Bahkan sampai kecapnya pun saya datangkan langsung dari Pati,” ungkap dia kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (28/5/2018).

Dia menceritakan awal membuka usaha kuliner Nasi Gandul berangkat dari hobinya, memasak. Beragam menu masakan khas telah dikuasainya, termasuk menu masakan Pati. Melihat terbuka lebarnya peluang bisnis kuliner Pati di Wonogiri, dia pun menggagas membuka gerai Nasi Gandul.

Baca Juga :  Kenapa Harus Piknik ke Objek Wisata Air di Wonogiri? Listnya Pantai Klothok Nampu hingga Waduk Gajah Mungkur

Sebelumnya, rencana ini telah dirembug bersama suami, dan anak-anaknya, yang memberikan dukungan penuh. Gayung bersambut, famili dan rekan-rekannya juga mendorong warga Lingkungan Joho Lor, Kelurahan Giriwono, Kecamatan Wonogiri ini segera membuka warung yang dimaksud.

“Alhamdulillah sudah punya pelanggan tetap. Sebagian memang dari warga Pati, Blora, Jepara, Rembang dan sekitarnya yang bekerja di Wonogiri atau kebetulan lewat di Wonogiri,” terang dia.

Namun tidak sedikit pula warga asli Wonogiri dan lainnya yang menjadi langganan lantaran penasaran. Awalnya, kata dia, banyak yang belum pernah mencicipi rasa nendang khas Nasi Gandul. Tapi setelah sekali mencoba, akhirnya beli lagi dan lagi.

“Satu porsi saya jual Rp 15 ribu, tapi saya juga menyediakan porsi kecil seharga Rp 10 ribu. Saya menggunakan daging sapi dan bumbu pilihan,” sebut dia.

Nasi Gandul, jelas dia, merupakan makanan berkuah dengan warna merah kecoklatan. Saat disajikan, nasi dan kuah berserta isinya seperti daging sapi, diletakkan di atas piring beralaskan daun pisang. Plus taburan bawang goreng, dilengkapi tempe goreng atau telur ayam, sambal, dan sejenisnya. Untuk menu berbuka, disajikan dalam wadah praktis namun tetap dilapisi daun pisang.

Baca Juga :  Balon Udara Jatuh di Jatinom Gedong Ngadirojo Wonogiri, Bisa Picu Kebakaran hingga Gangguan Penerbangan

“Rasa Nasi Gandul itu seperti perpaduan antara gulai, tongseng, rawon, soto. Tapi lebih kuat dan nendang khas. Resepnya dari semua bumbu dapur kecuali kunyit. Anak saya kalau badannya agak demam, sering makan Nasi Gandul, Alhamdulillah badan jadi enteng, karena Nasi Gandul ini disajikan panas dan berbumbu aneka rempah, baik bagi tubuh,” tandas dia.

Disinggung soal sejarah penamaan Nasi Gandul, menurut dia berasal dari cara menjajakan kuliner itu zaman dulu. Sebelumnya, penjual Nasi Gandul menjajakan keliling dengan menggunakan dunak atau bakul besar dari anyaman bambu. Dunak dipikul berkeliling desa, dan ketika dipikul itulah dunak berisi makanan itu, terlihat gondal-gandul.

“Selain itu rasanya itu ngganduli semua masakan berkuah. Ada soto, gulai, rawon, dan lainnya,” beber dia. Aris Arianto

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com