JOGLOSEMARNEWS.COM Edukasi Pendidikan

Mahasiwa Asal Gunungkidul Ini Terpilih Jadi Duta Revolusi Industri 4.0

   
Tribunnews

JOGJA – Mahasiswa FMIPA UGM, Alwy Herfian Satriatama terpilih sebagai Duta Anak Bangsa untuk  Revolusi Industri 4.0 yang diselenggarakan oleh Kantor Staf Presiden.

Ia bersama dua mahasiswa lainnya Rizky Budi Saputro (ITB)  dan Regia Puspitasari (ITS) dengan spesialisasi bidang yang berbeda menjadi wakil dari Indonesia yang dikirim ke Jerman untuk mengikuti Hannover Messe pada 23 – 28 April 2018 lalu.

Hannover Messe merupakan eksibisi bisnis paling besar dan terdepan di dunia dengan lebih dari 225.000 pengunjung dan 6.500 perusahaan yang berasal lebih dari 70 negara. Eksibisi ini diselenggarakan setiap tahun di Hannover, Jerman.

“Kami ditugaskan sebagai delegasi untuk mengetahui seluk beluk yang terjadi di Jerman, tidak hanya teknologi tapi juga budaya dan lingkungan yang mereka bangun,” kata Alwy kepada wartwan, Rabu (9/5/2018) .

Selama di sana, kata Alwy, ia banyak mendapat pengetahuan dan pengalaman baru terkait perkembangan revolusi industri. Namun setidaknya merealisasikan mimpi Alwy bisa datang ke Jerman.

Baca Juga :  Wujudkan Sewurejo sebagai Icon Desa Penghasil Kopi Robusta, Mahasiswa KKN 115 UNS Gelar Penyuluhan dan Tanam 200 Bibit Kopi

“Satu mimpi saya sejak kecil adalah dapat mengunjungi negara jerman,” ujar pria kelahiran Gunungkidul, Yogyakarta ini.

Alwy saat ini menjadi CEO Majapahitech, startup yang berada di bawah naungan Direktorat Pengembangan Usaha dan Inkubasi dan program Innovative Academy UGM.  Startup Majapahitech, kata Alwy bergerak dibidang Teknologi dengan kategori Hardware dengan subjek utama IoT (Internet of Things).

Ia membuat aplikasi untuk menyelesaikan berbagai permasalahan di perusahaan dengan teknologi yang mereka buat.

“Kami mengembangkan program Smart Garden, Smart Fish, dan yang paling baru adalah Smart Health,” katanya.

Alwy bercerita startup mereka  terbentuk pada akhir tahun 2015 yang beranggotakan empat orang. Lalu ia bersama rekan-rekannya mengikuti berbagai kompetisi seperti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS), dan lomba wirausaha tingkat nasional dengan tujuan untuk memperkaya pengalaman dan mengumpulkan modal.

“Pada tahun 2017 kami mulai membangun bisnis sebenarnya dan menciptakan inovasi yang tepat guna untuk beberapa perusahaan. Pada tahun 2018 kami sudah memiliki anggota sejumlah 20 orang,” paparnya.

Baca Juga :  Gembiranya Para Siswa SDIT Nur Hidayah yang Ingin Berbagi kepada Para  Supeltas

Sebagai pendiri Majapahitech, Alwy tidak menyangka dari bisnis digital yang dikembngakannya sekarang ini mengantarkannya mengikuti event trading bisnis teknologi paling besar di dunia.

Sepulang dari Jerman, kata Alwy, ia semakin bersemangat untuk membangun bisnisnya melalui pengembangan teknologi.

“Dari jerman saya  tahu mereka menciptakan suatu barang tidak mengorbankan fitur keselamatan hanya untuk mengurangi biaya produksi. Apa yang dibuat perusahaan Jerman memiliki standar yang sangat tinggi,” katanya.

Meski masih menyandang status sebagai mahasiswa, setelah lulus Alwy berkeinginan ingin menjadikan Majapahitech sebagai sebuah perusahaan yang mampu bersaing dalam bidang teknologi.

“Saya ingin membuktikan bahwa startup Majapahitech dapat melakukan kontribusi nyata ke Indonesia sehingga dapat meningkatkan perekonomian dan memperbanyak jumlah lapangan pekerjaan,” katanya.  

www.tribunnews.com

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com