Di sisi lain tidak ada lembaga di Wonogiri yang menaruh perhatian khusus terhadap kasus HIV/AIDS.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wonogiri, Adhi Dharma menyebutkan, proporsi kasus AIDS terjadi pada kelompok penduduk usia 20-40 tahun. Ini mengimplikasikan bahwa terjadinya transmisi dan penularan AIDS terjadi dalan kurun waktu lima sampai sepuluh tahun sebelumnya atau pada usia 10-19 tahun.
“Epidemi HIV/AIDS di Wonogiri berkembang sangat cepat, bahkan sudah menyebar di 25 kecamatan di Wonogiri. Pada 2018 sudah mencapai 418 orang,” sebut dia, Selasa (8/5/2018).
Dia menyatakan, yang perlu mendapat perhatian saat ini adalah dimana jumlah penderita AIDS lebih banyak daripada penderita HIV saat ditemukan. Sehingga sudah terlambat dalam pengobatan. Untuk penyebaran penderita HIV/AIDS terbanyak pertama di Kecamatan Jatisrono, Tirtomoyo, Jatiroto, Wonogiri Kota dan Girimarto.
Sementara dalam penanganan temuan HIV/AIDS di Wonogiri ada sejumlah kendala. Yaitu tidak adanya relawan atau LSM yang peduli HIV dan AIDS. Selain itu ketersediaan warga peduli AIDS (WPA) saat ini baru ada 20 desa/kelurahan dari 294 desa/kelurahan atau sekitar 6,80 persen. Aris Arianto