JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Misteri Gantung Diri Siswa SMKN 2 Sragen. Beredar Motif Putus Cinta, Tapi Tak Ditemukan Foto Cewek atau Chat Percintaan

Kapolsek Karangmalang, AKP Mujiono bersama tim dan warga saat mengevakuasi jasad pelajar SMKN 2 Sragen yang tewas gantung diri dari rumah kakeknya ke rumah orangtuanya, Rabu (9/5/2018) malam. Foto/Wardoyo
   
Kapolsek Karangmalang, AKP Mujiono bersama tim dan warga saat mengevakuasi jasad pelajar SMKN 2 Sragen yang tewas gantung diri dari rumah kakeknya ke rumah orangtuanya, Rabu (9/5/2018) malam. Foto/Wardoyo

SRAGEN- Kematian tragis Nanda Arifani Saptian (17), siswa kelas XI di SMKN 2 Sragen dengan gantung diri, Rabu (9/5/2018) petang menyisakan misteri. Tiadanya kejanggalan atau masalah sebelumnya,  membuat polisi dan keluarga kesulitan menguak apa sebenarnya motif pemicu yang membuat siswa jurusan Permesinan itu nekat mengakhiri hidupnya.

“Untuk motifnya masih kami selidiki. Karena memang tidak ada kejanggalan dan masalah sebelumnya. Korban sebelumnya baik-baik saja dan nggak ada gelagat masalah. Makanya keluarga dan kakek neneknya juga nggak tahu penyebabnya,” papar Kapolsek Karangmalang,  AKP Mujiono Kamis (10/5/2018).

Di sisi lain,  bersamaan dengan kejadian itu,  di kalangan rekan sekolahnya mendadak santer beredar bahwa masalah percintaan ditengarai menjadi pemicu.

Salah satu teman korban,  AK (17) menyampaikan dari obrolan teman-teman sekelas korban, memang menduga bahwa korban diduga depresi akibat putus cinta.

Baca Juga :  Polda Jateng Gunakan Helikopter Untuk Pengecekan Persiapan Mudik Lebaran 2024 Dan Mendarat di Polres Sragen Cek Kesiapan Anggota

“Informasinya gara-garanya putus cinta,” tuturnya.

Namun kabar itu pun juga masih menjadi tanda tanya. Sebab, dari hasil penelusuran tim kepolisian,  di HP korban tidak ditemukan foto cewek maupun percakapan dengan cewek.

Kapolsek AKP Mujiono menguraikan dari pengecekan, tidak ditemukan tanda-tanda atau barang yang mengarahkan pada motif percintaan.

“Surat atau tulisan juga nggak ada. HP dia juga bersih dari foto cewek, nggak ada chat atau pesan terkait percintaan,” kata Kapolsek.

Seperti diberitakan, insiden gantung diri itu terjadi sesaat usai korban pulang dari sekolah dan menuju rumah kakeknya.

Selama ini korban sebenarnya tinggal bersama orangtuanya di Dukuh Jurangjero Kidul RT 18/5, Jurangjero,  Karangmalang.

Rumah orangtuanya dan kakeknya hanya berjarak beberapa ratus meter dan masih satu RW hanya beda RT.

Baca Juga :  Terbaik, Bank Djoko Tingkir Sragen Tetap Konsisten Kembali Meraih Penghargaan TOP BUMD Tahun 2024 Golden Trophy

Menurut keterangan kakek korban,  Sahid, sore itu,  cucunya pulang sekolah dan langsung ke rumahnya sekitar pukul 17.30 WIB. Korban memang sering singgah ke rumah kakeknya untuk sekadar menengok atau mandi.

Saat korban tiba,  kakek dan neneknya sedang menonton tivi di ruang tamu.

“Begitu markir motor,  korban langsung masuk dan menuju kamar mandi. Biasanya kadang kalau pulang juga mampir ke tempat mbahe dan mandi. Tapi sore tadi sudah hampir setengah jam (pukul 17.30 WIB) korban nggak keluar-keluar. Curigalah kakek dan neneknya, kemudian mengetuk pintu kamar mandi.  Karena nggak ada suara,  didobraklah pintu dan saat terbuka,  mereka langsung teriak lihat cucunya sudah meninggal gantung diri, ” papar Kapolsek Karangmalang,  AKP Mujiono mewakili Kapolres Sragen AKBP Arif Budiman,  seusai memimpin evakuasi Rabu (9/5/2018) malam. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com