JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Refleksi 2 Tahun Pemerintahan Yuni-Dedy. Yuni Akui Belum Semua Visi Misi Tercapai, Berikut Pencapaian Yang Diklaim Sudah Dikerjakan!

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati didampingi Wabup Dedy Endriyatno dan Sekda Tatag Prabawanto saat menyampaikan refleksi dua tahun pemerintahan di Pendapa Rumdin Bupati, Jumat (4/5/2018). Foto/Wardoyo
   
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati didampingi Wabup Dedy Endriyatno dan Sekda Tatag Prabawanto saat menyampaikan refleksi dua tahun pemerintahan di Pendapa Rumdin Bupati, Jumat (4/5/2018). Foto/Wardoyo

SRAGEN – Jumat Tanggal 4 Mei 2018, menjadi penanda dua tahun perjalanan pemerintahan Sragen di bawah duet Bupati-Wabup,  Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan Dedy Endriyatno. Memeringati dua tahun perjalanan kepeminpinan,  keduanya menggelar doa bersama dan refleksi perjalanan serta kinerja pemerintahan.

Doa bersama dan refleksi itu digelar di Pendapa Rumdin Bupati dengan dihadiri seluruh Muspida,  Muspika dan jajaran PNS. Dalam refleksinya,  Bupati Yuni mengaku sudaj berupaya semaksimal mungkin mewujudkan tujuh program unggulan untuk kesejahteraan rakyat yang menjadi janji politiknya saat kampanye.

Meski belum maksimal, ia mengklaim ada beberapa pencapaian yang dinilainya berhasil dalam dua tahun ini.

*) Janji Infrastruktur Tuntas 2 Tahun Pertama

Dari aspek infrastruktur yang ia janjikan tuntas dalam dua tahun pertama,  Bupati Yuni mengaku di akhir 2017, pembangunan yang digeber sudah mampu meningkatkan kondisi jalan.

“Kondisi infrastruktur awal memimpin 2016, setidaknya kondisi jalan di Sragen yang baik hanya 46 %. Di 2017 pemerintah menganggarkan Rp 211 miliar dan hasilnya  terbangun 3 jembatan baru dan 100 km jalan yang diperbaiki. Pada 2017 kondisi jalan yang baik di kabupaten Sragen meningkat menjadi 59,52 %,” ujarnya.

Lantas pada 2018 pemerintah menganggarkan Rp 242 miiliar yang artinya 30 persen belanja langsung.

Sehingga dibangun 5 jembatan baru dan  2 rehab jembatan serta 65 paket perbaikan jalan.

”Awal bulan Mei ini kita bisa mulai semuanya,” ujarnya.

*) Janji Desa Sebagai Basis Pembangunan

Ia juga mengungkapkan program menjadikan desa menjadi basis pembangunan sudah direalisasi dengan memberikan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) senilai Rp 72 miliar tahun 2016 dan Rp 83 miliar di 2018 ke desa.

*) Janji Sekolah Gratis dan Pelatihan Guru

Soal program prioritas sekolah gratis, meski banyak keluhan soal pungutan dan iuran di sekolah,  ia mengklaim program sekolah gratis sudah direalisasi dsri SD hingga SMP.  Kemudian pelatihan untuk Guru Rp 1 miliar sudah terealisasi SD samppai SMP.

Baca Juga :  Paguyuban Sahabat Dangkel Bagikan Paket Sembako di Bulan Ramadhan 1445 H Untuk Masyarakat Miskin dan Kurang Mampu Hingga Anak Yatim di Sragen, Kades Purwosuman: Paguyuban Yang Kompak dan Solid Membantu Warga

”Untuk SD  dan SMP sudah Gratis, tapi karena ada undang undang nomor 3 tahun 2014 SMA menjadi kewenangan provinsi,” terangnya.

Bahkan untuk anggaran pelatihan guru sudah dialokasikan lebih dari Rp 1 miliar. Padahal sebelumnya pada 2015 anggaran pelatihan guru hanya Rp 735 juta, sekarang dinaikkan menjadi Rp  2,805 miliar pada 2018.

*) Janji Membangun 3 Rumah Sakit Tipe C

Namun saat sampai di janji membangun 3 rumah sakit tipe C yang belum satu pun terealisasi,  Yuni mengaku masih dalam proses. Ia menyebut sejumlah puskesmas dirombak, baik secara fisik maupun peningkatan kualitas melalui akreditasi.

“Di 2019 kita tergetkan pembangunan rumah sakit tipe C terlaksana,” terangnya.

*) Janji Mencetak 25.000 Lapangan Pekerjaan

Kemudian,  Yuni mengungkapkan pemerintahannya juga terus berupaya membuka lapangan kerja terus dilakukan. Seperti diketahui dalam janji politiknya saat kampanye,  Yuni-Dedy menjanjikan akan mencetak 25.000 lapangan pekerjaan untuk mengurangi pengangguran di Sragen.

Yuni menyebut terakhir kali menggelar  jobfair dengan membuka lowongan kerja 6.000 kesempatan kerja. Selain itu pemkab Sragen memberikan arahan kredit untuk UMKM tanpa bunga dengan pihak bank.

”Soal jobfair kemarin dari 6000 lowongan, belum semuanya tertarik untuk bekerja jauh diluar Sragen.  Baru menyerap 2000 untuk bekerja diluar zona Sragen,” tuturnya.

Dia menyampaikan kebutuhan TKI cukup banyak. Mereka dikerjakan dengan sebagai pekerja dengan Skill karena akan mendapatkan pelatihan.

“Hanya saja bekerja jauh dari keluarga itu butuh mental tersendiri,” ujarnya.

*) Janji Peningkatan Kesejahteraan PNS

Ihwal janji perbaikan kesejahteraan pegawai juga terealisasi baik negeri maupun swasta. Seperti langkah untuk menaikkan UMK tiap tahun.

Baca Juga :  Dagang Ciu di Bulan Ramadhan, Warga Sambungmacan, Sragen Dirazia Polisi, 3 Botol Miras Disita

Ia mengklaim saat ini kesejahteraan pegawai,  buruh di Sragen sudah terus membaik. UMK pada tahun 2018 sudah pada angka Rp 1.546.000.

Demikian kesejahteraan pegawai negeri melalui TPP. Terkait masih ada yang belum cair, TPP tergantung dari kinerja dan serapan yang sudah dicapai.

“TPP itu bagian dari kesejahteraan, kalau TPP telat salah PNS sendiri terkait kinerjanya. TPP Sudah cair 2 bulan, Maret april dan Mei belum cair karena target serapan belum dipenuhi,” tukasnya.

*) Janji Pemberdayaan Perempuan

Yuni mengatakan untuk pemberdayaan perempuan, ia menyebut pada tahun 2018 sebanyak 1.166 orang perempuan mendapat pelatihan. Program pelatihan bisa melalui disnaker, bapeda litbang dan dinas koperasi dan UMKM serta dinas perindutrian dan perdagangan.

Di bagian akhir,  Yuni mengakui visi misinya memang belum tercapai semua. Jika 100 persen terppenuhi tentu hal yang patut disyukuri. Namun jika baru 80 persen sudah bisa dikatakan baik.

Sementara itu Wakil Bupati Dedy Endriyatno menyampaikan soal pendidikan pihaknya menegaskan sudah menganggarkan pada 2017 sebesar Rp 27 miliar, sedangkan 2018 diianggarkan Rp 34 miliar untuk BOSDA kabupaten Sragen.

”Kita terus melakukan peningkatan program sampai pada tahap menggratiskan,” ujarnya.

Terkat masih ada tarikan yang disetujui komite sekolah, Pihaknya menyampaikan sejumlah sekolahh memiliki program yang membutuhkan biaya. Sedangkan mekanismenya sesuai aturan disetujui komite sekolah.

”Iuran dan pungutan itu, sebenarnya cukup, jika program unggulan itu diperbolehkan atas kesepakatan komite dan orang tua,” ujarnya.

Sedangkan soal tenaga kerja, Dedy  menambahkan evaluasi akhir dari disnaker sudah ada laporan 12 ribu terserap sejak awal pemerintahan pada laporan 2017. Dia menyampaikan belum termasuk tenaga kerja baru yang terserap. Wardoyo

 

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com