Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Viral,  Layanan RSUD Sragen Jadi Hujatan Masyarakat. Korban-Korban Perawat Judes dan Petugas Tak Ramah Rame-Rame Buka Suara 

Ilustrasi

SRAGEN- Pelayanan dengan keramahan dari petugas RSUD Sragen agaknya masih menjadi mimpi yang dirindukan masyarakat. Sebab,  fakta soal petugas utamanya perawat dan petugas pelayanan yang judes terhadap pasien makin lama bukan makin mereda namun justru makin banyak.

Bahkan beberapa hari terakhir,  korban-korban perawat,  bidan hingga petugas RSUD yang judes mulao vulgar mengungkapkan kesaksiannya soal perlakuan dan pelayanan tak sepantasnya yang mereka temukan atau alami di RSUD Sragen.

Keluhan itu disampaikan melalui komentar-komentar mereka yang ditulis menyikapi berita ancaman bupati soal sanksi bagi perawat dan bidan serta petugas RSUD yang judes. Berita itu kembali viral di media sosial. Ribuan pembaca, komentar bernada miring hingga ratusan kali dibagikan.

Dari laman berita itu di JOGLOSEMARNEWS.COM , berita itu sudah dibaca lebih dari 4000 orang meski hanya dalam tempo sehari. Komentar yang ditulis pun juga sangat pedas. Rata-rata menceritakan pengalaman mereka sewaktu mendapatkan pelayanan tak ramah.

Foto/FB

Seperti akun Lathifah El Riannasari yang menulis komentar “Lebih parahhh lagi bagian yg ngurus mahasiswa praktek, judese nakudubilah. Banyak mahasiswa yg mengeluh dan gak cuma saya. Thanks.

Kemudian akun Wulungwengi WaskitoWicaksono juga menyesalkan masih banyaknya petugas yang tak ramah di RSUD Sragen.

“Pasien terlalu banyak ataupun capek tidak harus judes atau marah karena perawat atau bidan di gaji untuk melayani masyarakat.”

Kemudian di belakangnya ada Bambang Triyanto yang menulis “Parah lah menurut saya pelayanan di RSUD, bener yang di katakan bupati. Judes2.”

Kemudian ada Joko Sukamto yang menyampaikan selain judes juga ada yang melayani selengekan. “Sudah judes, waktu menangani pasien sambil gojekan lagi…”.

Kesaksian korban-korban perawat judes tak berhenti sampai di situ. Ada akun Dewi Lestari yang menulis pengalamannya di RSUD Sragen.  “betul banget perawat2 dirumah sakit judesnya minta ampun…apa mereka pikir kami2 yg dateng keRSUD ngak punya duit jadi judesnya minta ampun. orang gaji kalian kami2 yg bayar ug tapi ngelayanin kami seenaknya…tolong diubah sifat kalian ngeh.”.

Hal itu juga diperkuat kesaksian akun Rizky Arista. “Iya betul. Pelayanan judes, kesigapan kurang sekali. Saya pernah cek mata di rsud cek minus mata sampai 1 hari full. Masyaallah…. di RSUD Moewardie aja yg RSUD besar begitu pelayanan cepat dan ramah semua..” 

Tak hanya perawat,  keluhan terhadap petugas administrasi juga muncul. Salah satunya atas nama Ramadhani Kanaya yang menulis “Benar sekali saya dulu sekali kontrol memakan waktu sehari. Jadi sangat setuju jika dibuat pendaftaran online, jadi tidak membuang banyak waktu bagi yang rumahnya jauh. Kasihan kan misal seorang ibu yang lagi kontrol trus ninggalin anak kecil di rumah seharian. Semoga ke depan pelayanannya semakin baik enth itu bagi pasien yg membayar atau gratis memakai BPJS.” 

Akun Gunawan Windha menantang petugas bagaimana jika ada di posisi pasien. “Coba perawat sm bidan itu diposisi pasien diperlakukan seenaknya kelara lara ora yaa,,”.

Akun Joko Tewel juga mengunggah kisahnya dengan berkomentar “Memang untuk pelayanan pasien BPJS RSUD SRAGEN sangat lah mengecewakan…orang tua saya sakit saja sampai ga mau berobat di RSUD kota sendiri…sudah orang sakit malah di tambah sakit hati lagi dengan pelayanan RSUD SRAGEN.”  

Sumber/FB

Sementara dari berita yang sama dan diunggah ke grup-grup media sosial, juga mendapat apresiasi dari ribuan pembaca,  mengundang ratusan komentar bernada membenarkan dan menghujat.

Seperti di laman milik akun Arri Hidayat disukai hampir 1000 pembaca,  mendapat 221 komentar dan puluhan dibagikan. Bahkan dari ratusan komentar,  sebagian mengecam dengan kalimat kemarahan vulgar.

Salah satunya akun Tri Anto yang marah dan mengumpat petugas kasir obat yang membentak-bentak ibunya saat sakit di RSUD Sragen. “yg judes yg kasir obat yg mbaknya pake kaca mata. As* kowe“. Dan masih banyak lagi ratusan keluhan senada lainnya.

Bagaimana tanggapan pihak RSUD Sragen. Dirut Didik Haryanto belum bisa dikonfirmasi. Beberapa kali dihubungi,  nomor HPnya menunjukkan dialihkan.

“Masih rapat di Salatiga, ” ujarnya via pesan singkat Rabu (31/5/2018).

Sementara Kabid Pelayanan, Herawati tidak menampik bahwa memang masih ada keluhan soal petugas yang kurang ramah, utamanya perawat yang memang banyak menjadi ujung tombak bersentuhan dengan pasien.

“Sebenarnya upaya untuk membina dan mengingatkan juga tak henti dilakukan. Setiap saat,  bahkan setiap apel pagi,  Pak Dirut itu selalu mengingatkan agar melayani dengan hati. Anggap pasien itu keluarga sendiri. Tapi nyatanya memang masih ada saja yang begitu (judes) dan keluhan memang paling banyak masuk dari perawat karena memang mereka yang ujung tombak pelayanan, ” paparnya. Wardoyo

 

Exit mobile version