
WONOGIRI-Agus Salim (44), warga Lingkungan Salak RT 2 RW 3, Kelurahan Giripurwo, Kecamatan Wonogiri, menjadi tahanan di Mapolres Wonogiri. Dia dilaporkan atas dugaan penggelapan dan atau penipuan dengan kerugian total Rp 722.500.000.
Pelapor sekaligus korban merupakan pengusaha asal Bogor. Yakni Rudy Purwadi (52), warga Kampung Cilauk RT 1 RW 1, Kelurahan Laladon, Kecamatan Ciomas, Bogor.
Kapolres Wonogiri AKBP Robertho Pardede melalui Kasubag Humas AKP Hariyanto, Kamis (24/5/2018) mengatakan, kejadian sudah pada Selasa tanggal 7 November 2017. Namun baru dilaporkan pada Senin 16 April 2018. Tersangka dititipkan ke Ruang Tahanan Polres Wonogiri pada Rabu (23/5/2018).
Kronologis kejadian, ujar dia
Pada sekitar Mei 2017 tersangka datang ke rumah korban di Bogor dengan membawa berkas surat permohonan penangkaran benih kedelai. Serta surat order dari dua perusahaan berbentuk CV.
Tersangka datang dengan menawarkan kerjasama kepada korban untuk memberikan modal uang guna bisnis jual beli benih kedelai di wilayah Wonogiri. Korban tertarik dan memberikan modal untuk usaha jual beli benih kedelai dengan cara transfer dan tunai.
“Transfer sebanyak 5 kali dengan nominal masing-masing Rp 150.000.000, Rp. 100.000.000, Rp. 100.000.000, Rp. 200.000.000, dan Rp. 67.500.000, yang tunai Rp 105.000.000,” sebut dia.
Pada Juni dan Juli korban menerima uang hasil keuntungan dengan total sebesar Rp 120.000.000. Kejanggalan mulai terjadi di bulan Agustus 2017 saat korban sudah menyerahkan modal full tetapi tersangka tidak memenuhi kewajiban menyerahkan hasil pembagian.
Hal ini membuat korban melakukan cek di lapangan. Didapati fakta mengejutkan, ternyata uang modal yang diserahkan sudah habis dan barang berupa kedelai sudah tidak ada. Atas kejadian tersebut korban melaporkan ke Polsek Wonogiri.
“Barang bukti yang kami amankan, di anataranya kwitansi penyerahan uang dan bukti transfer, serta surat perjanjian kerjasama,” jelas dia. Aris Arianto