Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Ada Teroris Ditembak Mati, Sejumlah Gereja di Sragen Mendadak Dijaga Ketat Polisi Khusus

Sejumlah personel Polsek Tangen saat mengamankan ibadah di gereja setempat, Minggu (24/6/2018). Foto/Wardoyo

SRAGEN – Pasca vonis mati terhadap pentolan teroris Aman Abdurrahman dan penembakan dua terduga teroris di Jawa Barat,  jajaran kepolisian kembali waspada. Meski situasi berangsur kondusif, hal itu tak membuat jajaran Polres Sragen berleha-leha.

Sejumlah Polsek terus meningkatkan pengamanan terhadap aktivitas keagamaan dan tempat ibadah, utamanya gereja.

Seperti di Polsek Tangen dan Masaran. Dua Polsek itu Minggu (24/6/2018) menerjunkan personelnya untuk mengamankan ibadah di gereja.

Kapolres Sragen, AKBP Arif Budiman melalui Kapolsek Tangen,  AKP Sartu mengungkapkan pengamanan gereja dan aktivitas keagamaan dilakukan sebagai tindaklanjut instruksi Kapolres. Yakni terkait kewaspadaan terhadap ancaman terorisme yang telah menyerang berbagai sasaran salah satunya gereja gereja.

“Jangan sampai kita kecolongan. Aksi terorisme harus dilawan dengan banyak berdoa dan memaksimalkan pengamanan pada objek objek yang dianggap rawan. Namun jugan lupa keselamatan diri,” ujarnya saat memberi pengarahan pada personelnya yang mengamankan gereja di Desa Dukuh, Tangen.

Menurut salah satu jemaat gereja, Wanto (43) warga Desa Dukuh,  mengucapkan banyak terimakasih atas kesiapsiagaan pak polisi saat mereka sedang melaksanakan ibadah. Kehadiran polisi itu membuat rasa menjadi lebih tenang dengan maraknya aksi terorisme dengan sasaran gereja.

Pengamanan serupa juga dilakukan di Masaran. Sejumlah personel khusus juga dikerahkan mengamankan kebaktian di GKJ Masaran.

Pengamanan kegiatan di GKJ Masaran. Foto/Wardoyo

Kapolsek Masaran AKP Agus Jumadi menuturkan bahwa pengamanan dilakukan dengan tujuan memberikan rasa aman, nyaman pada jemaat yang menunaikan ibadah.

“Sehingga umat yang menunaikan ibadah bisa aman dari segala macam gangguan kriminalitas. Diantaranya pencurian kendaraan bermotor,pencurian helm. Yang lebih utama aman dari perbuatan intoleransi beragama,” tukasnya.  Wardoyo

 

Exit mobile version