KARANGANYAR- Dua pasangan calon bupati dan wakil bupati yang bertarung dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Karanganyar, Rohadi Widodo-Ida Retno Wahyuningsih dan Juliyatmono-Rober Christanto, dinilai telah memiliki kedewasaan dalam berpolitik.
Hal ini terlihat dari sikap para relawan dan tim pemenangan dari kedua pasangan calon ketika menemukan pelanggaran selama masa kampanye.
Hal tersebut dikatakan Ketua Forum Kewaspadaan Dini Maysarakat (FKDM) Kabupaten Karanganyar, Catur Lukito, usai buka puasa bersama di kantor Kesbangpol, Jumat (08/07/2018) malam. Menurut Catur, sejumlah pelanggaran yang ditemukan saat kampanye, tidak melibatkan massa, namun ditarik ke ranah hukum.
“ Kedua pasangan calon saya pikir sudah memiliki kedwasaan dalam berpolitik. Kita lihat saja berbagai dugaan pelanggaran yang terjadi dan tidak melibatkan massa, tapi diselesaikan melalui proses hukum.Bahkan penyelenggara Pemilu, dalam hal ini Bawaslu sempat digugat dan dituntut membayar Rp 10 miliar,” kata Catur.
Meski sejumlah kasus sudah dibawa ke ranah hukum, lanjut Catur, tidak tertutup kemungkinan potensi konflik di tingkat bawah, seperti yang baru saja terjadi, dengan hilangnya sejumlah alat peraga kampanye salah satu paslon di beberapa wilayah.
“ Ini harus diantisipasi oleh semua pihak,”tegasnya
Terpisah, Kepala Kesbangpol Kabupaten Karanganyar Agus Cipto Waluyo mengatakan meski terdapat sedikit gejala dalam Pilkada, dia mengaku hal tersebut masih bisa ditangani. Mneurut Agus, secara umum Karanganyar dalam suasana aman dan kondusif. Agus meminta kepada seluruh elemen masyarakat untuk tetap menjaga kondusifitas daerah, apalagi saat ini menjelang Pilkada.
“Masyarakat memang sedang melasuki suasana libur Lebaran. Kami juga tidak ingin kecolongan terhadap masalah-masalah Pilkada nanti. Keamanan dan kondusifitas daerah, menjadi tanggung jawab seluruh warga Karanganyar,” tegasnya. Wardoyo