KARANGANYAR- Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyampaikan satgas pangan yang dibentuk Polri beserta jajaran terkait sudah menangkap 6.400 lebih mafia penimbun terhitung dari tahun 2017 hingga 2018 ini. Hal itu terungkap dalam video conference kesiapan pengamanan Lebaran dan arus mudik yang digelar di Aula Barak Dalmas Mapolres Karanganyar, Selasa (5/6/2018).
Vicon dihadiri Kapolres AKBP Henik Maryanto bersama jajaran Forkompida. Dalam penyampaiannya via video, Kapolri mengatakan tahun lalu masih stabil tidak ada komunitas-komunitas yang mengganggu. Adanya satgas pangan, tidak ada lonjakan-lonjakan kebutuhan pangan dan kesediaannya pun relative aman.
Distribusi bahan pangan dipastikan masih lancar dan tidak di timbun mafia.
“Bahkan satgas pangan sudah menangkap 6.400 lebih mafia penimbun terhitung dari tahun 2017 hingga 2018 ini,” papar Kapolri.
Senada, Menteri Perdagangan Enggartiasta Lukito juga mengklaim tahun lalu pemerintah telah berhasil mampu mengendalikan keadaan pangan di Hari Raya. Hal itu menurutnya merupakan suatu prestasi yang membanggakan dan berkat dukungan Polri dan TNI.
Sementara Direktur Bulog menjelaskan hingga saat ini kesediaan stok beras ada 1,5 juta ton dan dinilai sangat cukup sekali. Ia mengklaimm tak ada gejolak harga di daerah-daerah namun yang perlu di waspadai adalah adanya upaya penimbunan stok beras yang biasanya terjadi di daerah-daerah penghasil beras yang besar, seperti di Jawa dan Makasar.
Sementara terkait arus mudik, Kakorlantas berharap kelancaran arus lalu lintas tahun ini harus lebih baik dari pada tahun sebelumnya. Keselamatan masyarakat terutama pemudik harus betul-betul lebih dijaga dengan baik.
“Daerah rawan macet prioritas, ada 10 titik yang harus benar-benar di awasi, Karena tahun lalu angka kecelakaan arus mudik mencapai 3.168 kejadian, mudah-mudahan tahun ini bisa di tekan,” paparnya. Wardoyo