![](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2018/06/gunungkidul.jpg?resize=640%2C359&ssl=1)
GUNUNGKIDUL – Awal musim kemarau di beberapa kecamatan di Kabupaten Gunungkidul sudah mengalami kekeringan dan membutuhkan dropping air.
Beberapa kecamatan tersebut yakni Girisubo, Tepus, Paliyan, Panggang, Purwosari, dan Rongkop. Saat ini, kecamatan-kecamatan tersebutu telah meminta bantuan air melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul.
Kepala Pelaksana BPBD Edy Basuki mengatakan setiap hari sudah melakukan mengirim air bersih ke kecamatan-kecamatan yang membutuhkan total ada 36 desa yang membutuhkan dropping air.
“Satu hari mengirim 6 tangki tiap tangki berisi 4 rit total ada 24 rit. pengiriman sudah dilakukan setiap hari, libur hanya saat hari Jumat karena bertepatan dengan hari raya Idul Fitri saja pada hari senin setelah Idul Fitri dilakukan kembali dropping air,” tuturnya, Minggu (24/6/2018).
Edy mengatakan saat ini data jumlah berapa jiwa yang terdampak kekeringan masih dalam tahap perekapan.
“Untuk data saat ini ada 36 desa yang mrngalami kekeringan, untuk jumlah berapa jiwa yang terdampak kekeringan masih dalam tahap perekapan,” terangnya.
Selanjutnya ia mengatakan sementara ini belum ada permintaan tambahan dari masyarakat terkait dropping air ini.
“Belum ada permintaan tambahan serta saat ini ada beberapa wilayah seperti di padukuhan Kenteng, beberapa dusun sudah dialiri air melalui sumur sehingga jumlah jiwa yang terdampak kekeringan berkurang,” tuturnya.
Sementara itu warga Hargosari Wida mengatakan saat ini pihaknya telah membeli air melalui swasta sejumlah 3 kali.
“Pertangki seharga 110 ribu, PDAM sudah tidak mengalir sejak musim kemarau,” terangnya.
Ia berharap pemerintah dapat memberikan solusi karena bantuan seperti dropping air ini hanya bersifat situasional saja.
“Harapan kedepannya pemerintah dapat memberikan solusi terkait PDAM yang macet saat kemarau, diharapkan PDAM dapat tetap mengalir saat musim kemarau,” terangnya.