SUKOHARJO-Sebanyak 209 mahasiswa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) akan menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di daerah terpencil di Luar Jawa dan luar negeri.
Peserta KKN tersebut, dilepas oleh Koordinator Kopertis VI Jawa Tengah, Prof DYP Sugiyarto dan Rektor UMS, Dr Sofyan Anif Msi di halaman Gedung Siti Walidah UMS, Jumat (20/7/2018).
Hadir dalam pelepasan tersebut para wakil rektor serta para dekan di lingkungan UMS. Dalam arahannya, Rektor UMS menyampaikan kepada para mahasiswa agar program KKN ke luar jawa dan luar negeri ini benar-benar bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk pengayaan wawasan dan pengalaman.
Para mahasiswa selanjutnya berangkat menuju lokasi KKN dari Bandara Adi Soemarmo menuju ke masing-masing lokasi yang telah dibagi sesuai daftar mahasiswa. Untuk penempatan awal, mereka juga disertai dosen pembimbing.
Menurut Dekan FKIP UMS, Prof Dr Harun Joko Prayitno, untuk program PLP Dik II ini mahasiswa akan menjalani KKN di Malaysia dan Thailand serta beberapa daerah di Luar Jawa yakni Bangka Belitung, Makassar, Sorong, Palu, Mataram, Medan dan Pontianak.
Rektor menambahkan, kegiatan ini secara langsung mendukung visi misi UMS. Karena UMS sekarang ini sudang memperkuat program-program internasional dalam rangka untuk mencapai visi 2029, yang akan menjadi world class university.
“Maka perlu dikembangkan program internasional yang salah satunya adalah kita memperbanyak kerja sama dengan PT luar negeri, memperbanyak kegiatan mahasiswa magang atau internship. Tapi semuanya itu dipayungi dengan program student mobility,” ungkap Sofyan Anif.
Ditambahkan Sofyan, meski hanya 2-3 bulan, itu sudah menjadi bagian dari student mobility. Memperkaya diri dengan budaya internasional yang itu nanti dijadikan bahan untuk pengembangan profesionalitas masing-masing,” katanya.
Rektor menambahkan, ketika mahasiswa menentukan standar apa pun maka orientasinya harus orientasi masa depan. “Ketika menentukan standar apapun berorientasi pada standar internasional. Jadi kalau memproduksi guru UMS, maka guru berstandar internasional,” paparnya.
Dekan FKIP menambahkan, kegiatan kali bagian dari PLP (Pengenalan Lapangan Persekolahan) yang merupakan pengembangan dari mata kuliah sebelumnya, yakni magang intensif. “Dulu itu ada magang 2, magang 3. Sekarang kegiatan magang itu diturunkan menjadi pengenalan lapangan persekolahan (PLP),” katanya.
Untuk kegiatan kesehariannya, kalau pagi mereka menjalani magang di sekolah-sekolah. Kemudian pada sore hari dan malam harinya mereka berbaur dengan lingkungan masyarakat. “Bisa juga di amal-amal usaha milik Muhammadiyah,” tambah Harun.
“Harapan utama untuk kegiatan ini adalah mereka mejadi mandiri, menjadi dewasa, menjadi sosok yang tangguh, siap untuk menjadi guru profesional sejati yang berkepribadian Islami dan yang bisa mengambil peran atau agen inisiator perubahan dalam konteks pendidikan secara luas,” tandas Harun.
Salah seorang mahasiswa Farida Harjanti, mengaku tertantang dengan program PLP di luar negeri dan luar jawa ini. Ia berharap akan banyak menimba pengalaman dan wawasan di lokasi tersebut.(Marwantoro)