JAKARTA – Siap-siap saja bagi para pencari kerja di lingkungan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Pasalnya, pemerintah bakal membuka pendaftaran CPNS akhir Juli nanti.
Badan Kepegawaian Negara (BKN) sebagai salah satu panitia pelaksana seleksi CPNS 2018 memastikan proses penerimaannya akan menggunakan Sistem Seleksi CPNS Nasional (SSCN) terintegrasi.
Dengan SSCN terintegrasi, nantinya pelamar tak perlu membuka dua portal untuk mendaftar dan akan didapatkan single data bagi setiap peserta.
Iwan Hermanto, Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian Badan Kepegawaian Negara (BKN), menjelaskan pada kegiatan Rakornas Kepegawaian 2018 beberapa hari lalu, masalah yang paling banyak dijumpai pada seleksi CPNS tahun 2017 adalah Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang tidak terdaftar di Dinas Pendudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil).
Oleh karena itu sebelum seleksi CPNS dimulai, calon pelamar disarankan untuk memastikan NIK-nya di instansi tersebut.
Segala pertanyaan juga dapat dilihat di laman FAQ yang disediakan BKN. Bila NIK tercatat di Disdukcapil, maka peserta dapat mendaftar di portal sscn.bkn.go.id, bila waktu pendaftaran sudah dimulai.
Menurut Iwan, akan ada satu yang berbeda dari tahun lalu, untuk pendaftaran CPNS tahun ini.
“Hanya satu yang berbeda dari tahun lalu. Fotonya adalah selfie. Selfie dengan KTP dan kode pendaftaran,” jelas Iwan.
Setelah selesai mendaftar di SSCN, pelamar akan langsung mendaftar di instansi yang dituju, tetapi masih dalam satu sistem terintegrasi.
Bila data dari peserta terverifikasi, maka instansi dapat mencetak kartu tes.
Untuk tahap berikutnya, yakni Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), akan dilaksanakan menggunakan Computer Assisted Test (CAT) BKN, yang cepat diketahui hasilnya, akurat dan transparan.
CAT akan dilaksanakan di kantor regional BKN atau bisa juga CAT mandiri dengan menyewa sebuah gedung.
Iwan mengungkapkan, saat ini tersedia 66 lokasi CAT BKN di seluruh Indonesia, yang disiapkan untuk penerimaan CPNS 2018.
Namun, angka itu masih bisa berubah, sesuai dengan jumlah pendaftarnya.
Saat akan masuk ke ruang tes, peserta akan diperiksa petugas, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Iwan pun bercerita, tahun kemarin pihaknya menemukan kamera, handphone, hingga hal-hal aneh.
“Tahun kemarin banyak sekali jimat, ditemukan tali pocong. Nggak baiklah ada handphone, kamera. Mau jadi PNS sudah curang, wasallam,” imbuhnya. #Tribunnews