Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Berapa Sih Kebutuhan Konsumsi Lemak bagi Tubuh, ini Saran Ahli

pexels.com

Bagi manusia lemak dalam makanan merupakan salah satu hal penting untuk kesehatan. Oleh tubuh lemak dapat dijadikan sebagai energi dan asam lemak esensial yang tidak dapat diproduksi oleh manusia dapat dipenhi dengan lemak dalam makanan.

Namun apa jadinya jika kita mengonsumsi lemak secara berlebihan? berikut penjelasan dari ahlinya.

Helen Bond, konsultan ahli diet The Harley Medical Group mengatakan bahwa jumlah lemak yang tepat dikonsumsi adalah mengikuti asupan harian yang direkomendasikan. Dinas Kesehatan Nasional Inggris menyarankan agar wanita tidak makan lebih dari 70 gram lemak sehari dan rata-rata pria tidak lebih dari 95 gram.

Jika mengkonsumsi lemak secara berlebihan dari jumlah yang direkomendasikan tersebut dapat berdampak buruk bagi kesehatan. “Terlalu banyak lemak jenuh dapat meningkatkan jumlah kolesterol dalam darah, yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung koroner,” kata Bond seperti dikutip dari Cosmpolitan UK.

Meski tingkat kolesterol dalam kategori sehat, sangat penting untuk mengurangi lemak jenuh dan makan makanan seimbang untuk memungkinkan tubuh, pikiran dan hati Anda berfungsi dengan baik. “Lemak jenuh umumnya padat pada suhu kamar dan ditemukan pada potongan lemak daging dan daging olahan, susu dan krim berlemak penuh, minyak kelapa sawit dan barang panggang seperti kue, kue kering dan biskuit,” tambah Bond.

Tapi lemak jenuh juga bisa ditemukan pada produk alternatif seperti minyak kelapa. “Meskipun minyak kelapa sedang digandrungi, tidak cukup penelitian untuk membuktikan manfaatnya yang terkenal,” kata Helen Bond. Minyak kelapa adalah satu dari sedikit minyak nabati yang sarat dengan lemak enuh. Satu sendok makan (15 gram) minyak kelapa mengandung 13 gram lemak jenuh, setara dengan 65 persen dari jumlah lemak jenuh maksimum yang dikonsumsi wanita setiap hari.

Selain itu, lemak membawa rasa, membuat makanan menjadi lebih enak dan menambah kenyang. Jadi diet penurunan berat badan dengan lemak jenuh mungkin berhasil dalam jangka panjang karena lebih menyenangkan daripada diet rendah lemak. Tapi dengan catatan dikonsumsi dengan seimbang dan tepat.

“Beberapa lemak itu baik, lebih banyak tidak lebih baik, dan dengan bebas melumuri minyak di atas makanan à la Jamie Oliver, atau menambahkan mentega seperti James Martin dalam masakan kita bisa membuat makanan mengandung lemak, lemak jenuh, dan kalori yang tidak perlu, hal Itu sangat buruk untuk lingkar pinggang dan kesehatan jantung Anda,” kata Bond.

Semua jenis lemak, baik lemak jenuh baik atau lemak jenuh tak baik dan lemak trans memiliki jumlah kalori yang sama banyak. Lemak merupakan nutrisi padat energi paling banyak, yaitu menghasilkan 9 kalori per gram, dibandingkan dengan 4 kkal satu gram untuk protein dan karbohidrat. Jika mengonsumsi terlalu banyak kalori – terlepas dari macronutrient apapun, berat badan akan bertambah.

Misalnya alpukat kaya akan lemak tak jenuh dan antioksidan vitamin E yang sehat, tapi tetap mengandung kalori. Setiap buah yang dikonsumsi mengandung sekitar 267 kkal dan lemak 27.6gram, angka tersebut termasuk 39 persen jumlah rekomendasi harian. Sama halnya dengan kacang. Disarankan untuk mengkonsumi kacang sebanyak 30 gram atau segenggam. Sedangkan Yoghurt Yunani yang mengandung kalsium dan protein tulang, setiap 150 gram mengandung 144 kkal, 7.5 gram lemak dan 5.4 gram lemak jenuh. Seperempat asupan maksimum harian yang disarankan untuk lemak jenuh.

Sementara ikan berminyak, seperti ikan tenggiri, ikan haring, ikan salmon, sarden, pilchard, trout dan tuna segar merupakan sumber asam lemak omega 3 yang sangat penting yang dibutuhkan otak dan jantung. Meski disarankan untuk makan dua porsi ikan per minggu, setidaknya yang satu harus berminyak), perlu dicatat bahwa anak perempuan dan wanita usia subur disarankan untuk makan tidak lebih dari dua porsi ikan berminyak per minggu. Satu porsi ikan masak sebesar 140 gram.

“Hal ni karena ikan berminyak bisa mengandung polutan, termasuk merkuri lebih banyak dibanding jenis ikan lainnya, dan ini bisa membahayakan sistem saraf bayi,” kata Bond.

Exit mobile version