JAKARTA – Meski sering menggalang solidaritas untuk membantu warga Palestina, namun kebanyakan negara-negara Islam justru memberikan kontribusi yang minim ketimbang negara lain, termasuk AS.
Hal itu dikatakan oleh Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Nikki Haley. Dia menyindir negara muslim dunia karena tidak memberikan uang mereka padahal selalu bicara banyak untuk mendukung Palestina.
“Negara-negara anggota PBB, khususnya negara-negara Arab, cepat berbicara banyak tentang orang-orang Palestina, tetapi tiba-tiba absen ketika datang untuk menulis cek (anggaran),” ujar Haley kepada Dewan Keamanan PBB pada Selasa saat pidato pertemuan bulanan membahas Timur Tengah di New York, seperti dilaporkan The Jerusalem Post, 25 Juli 2018.
“Bicara itu mudah,” kata Haley.
“Tidak ada kelompok negara yang lebih murah hati ketimbang kata-kata mereka daripada tetangga Arab Palestina, dan negara-negara anggota OKI lainnya.
“Tetapi semua kata yang diucapkan di sini, di New York, tidak memberi makan, pakaian, atau mendidik satu anak Palestina. Yang mereka lakukan adalah membuat masyarakat dunia gusar,” lanjut Haley.
Haley menambahkan Amerika Serikat sering dikritik karena dukungan kuatnya terhadap sekutunya Israel, padahal AS telah memberi rakyat Palestina seperempat miliar dolar setiap tahun sejak 1993.
Ketika Dewan Keamanan PBB dipanggil untuk membahas krisis kemanusiaan di Jalur Gaza dan meningkatnya kekerasan yang terjadi di perbatasan Israel-Gaza, Haley mengingatkan dewan bahwa AS, donor terbesar bagi para pengungsi Palestina, memangkas bantuannya menjadi sebesar US$ 60 juta atau Rp 867 miliar dari total US$ 365 juta atau Rp 5,2 triliun pada 2018.
Haley menyindir beberapa negara di depan Dewan Keamanan PBB seperti Mesir, Kuwait, dan UEA, yang telah berpidato tentang mendukung Palestina, tetapi tidak berkontribusi secara finansial.
Suasana rapat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai keputusan mengenai status Yerusalem di Markas Besar PBB di New York City, New York, AS, 18 Desember 2017. REUTERS/Brendan McDermid
Menurut laporan Ynet, Haley mengatakan bahwa “negara demi negara mengklaim solidaritas untuk rakyat Palestina…tetapi tidak ada kelompok negara yang lebih murah hati dengan kata-kata mereka daripada tetangga Arab Palestina.”
Dalam pertemuan ini Haley juga mengangkat isu UNWRA (Lembaga PBB untuk Pengungsi Palestina), yang menghadapi pemotangan keuangan besar-besaran dari AS, dan menyebut beberapa negara yang tidak memiliki kontribusi dalam mendukung organisasi.
“Tahun lalu, kontribusi Iran untuk UNRWA adalah nol, kontribusi Aljazair untuk UNRWA adalah nol, kontribusi Tunisia untuk UNRWA adalah nol. Turki hanya menyediakan US$ 6,7 juta atau Rp 96 miliar, sementara AS memberi US$ 364 juta (Rp 5,2 triliun). Itu sepuluh kali lipat dari setiap negara yang baru saya sebutkan,” ujar Haley.
Haley menekankan bahwa total kontribusi negara-negara seperti Mesir, Yordania, dan Pakistan, berkisar antara US$ 20.000 (Rp 289 juta) hingga US$ 668.000 (Rp 9,6 miliar).
Haley mengakhiri pidatonya dengan mengatakan bahwa negara-negara yang disebutkan harus berkaca kembali apa yang mereka lakukan untuk membantu Palestina selain menyampaikan pidato solidaritas Palestina.