WONOGIRI–Pembangunan pasar tradisional Purwantoro, Wonogiri akhirnya dimulai juga, Senin (9/7/2018).
Bupati Joko Sutopo mengatakan, sejumlah pasar tradisional di Wonogiri telah sukses dibangun oleh Pemkab. Butuh proses yang panjang dalam membangun pasar, pro dan kontra hal biasa.
“Pembangunan pasar butuh energi khusus, dan membangun bukan hal yang mudah. Pembangunan pasar membutuhkan kerjasama, dukungan, partisipasi aktif komponen masyarakat di sekitar pasar,” ungkap Bupati usai peletakan batu pertama pembangunan Pasar Purwantoro.
Mas Jekek, bagitu sapaan akrabnya, menegaskan jika selama ini dukungan luar biasa mengalir untuk revitalisasi pasar ini. Di antaranya dari Paguyuban Pasar Purwantoro, Paguyuban Pasar Pagi Purwantoro, DPRD, Kejaksaanan Wonogiri, tokoh masyarakat dan masyarakat sekitar tentunya.
“Terima kasih untuk Kajari, karena ada TP4D (Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintah dan Pembangunan Daerah untuk melakukan pengawalan dan pengawasan. Masyarakat tidak perlu khawatir, karena kita dikawal TP4D. Untuk DPRD, terimakasih juga karena memberikan dukungan yang luar biasa, anggaran yang diajukan tidak pernah dibaca, langsung digedok,” kelakar Mas Jekek.
Artinya apa? Ada sinergisitas dan pemikiran yang sama untuk memajukan Wonogiri. Pihaknya juga meminta masyarakat jangan meragukan masalah selesai atau tidak selesai. Pasalnya, target revitalisasi hanya 200 hari, atau selambatnya tanggal 20 Desember 2018 harus sudah rampung pembangunannya.
“Kami menydiakan ruang konsultasi, kami didampingi para ahli. Pemkab tidak akan mentoleransi keterlambatan, karena kita dibatasi dengan regulasi, saat ada hal yang tidak sesuai, mohon maaf kami juga akan bertindak,” tandas dia.
Anggaran revitalisasi pasar Purwantoro sebesar Rp 46.594.710. Pelaksana pekerjaan adalah PT. Satriamas KSO dengan PT. Galatama. Pembangunan meliputi 133 kios dan 13 los dengan 855 pedagang. Tenaga kerja yang dibutuhkan juga harus lebih banyak untuk mewujudkan pembangunan tepat waktu. Aris Arianto