SOLO– Bank Indonesia (BI) memiliki komitmen tinggi dalam melakukan edukasi dan sosialisasi Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT). Pasalnya, dari data terkini dari Global Findex Survey (2017) menunjukkan bahwa sekitar setengah dari penduduk dewasa Indonesia atau sebanyak (51%) masih belum memiliki rekening pada lembaga keuangan formal.
Melalui penyuksesan program GNNT ini diharapkan mampu realisasikan target pemerintah yaitu sebanyak 75% dari penduduk dewasa Indonesia adalah banked people. Salah satu upaya yang dilakukan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Solo yaitu menggelar kegiatan Sosialisasi dan Edukasi GNNT dan Bantuan Non Tunai, Kamis (12/7/2018), di KPwBI Solo.
Kepala KPwBI Solo, Bandoe Widiarto mengungkapkan, BI terus mendorong peningkatkan akses dan literasi Keuangan bagi masyarakat. Salah satu upaya tersebut adalah melaukan sinergi dengan pemerintah, perbankan dan stakeholders terkait untuk mengupayakan peningkatan masyarakat Indonesia menuju bankable.
“Antara lain melalui program penyaluran bansos dengan non tunai dimana program ini merupakan upaya yang efektif dalam meningkatkan jumlah banked people secara bertahap. Program bansos ini sudah dan akan selalu dikawal dengan penuh oleh Bank Indonesia, mulai dari menginisiasi model bisnis, menerbitkan regulasi pendukung, menjadi fasilitator, hingga melakukan monitoring,” urainya.
Bandoe menambahkan dalam sosialisasi dan edukasi kali ini, pihaknya ingin memberikan penyegaran kembali kepada oara agen terkait dengan bansos non tunai.
“Harus selalu di-update, sejauh mana pemahaman para pendamping terkait dengan program GNNT. BI berkomitmen agar program ini berjalan lancar. Dan dari sisi BI, ini akan mengurangi beban BI dalam hal percetakan uang,” tukasnya.
Salah satu peserta sosialisasi, Menik Wuryandari mengaku antusias dengan akang sosialisaso GNNT kali ini.
“Sangat antusias karena saya mendapatkan informasi terbaru dari ahlinya langsung. Apalagi banyak uneg-uneg yang bisa ditanyakan langsung,” pungkasnya. Triawati PP