Wisuda Ternyata Tak Hanya Untuk Mahasiswa, Bayi Pun Diwisuda, Ini Ceritanya

    Tribunnews

    Prosesi wisuda biasanya digunakan untuk memberikan pengesahan bagi orang-orang yang telah menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi. Namun wisuda kini sering digunakan untuk para siswa SMA bahkan hingga TK/SD.

    Di Gorontalo ini unik lagi. Wisuda digunakan untuk bayi-bayi yang dinyatakan telah mengikuti imunisasi dasar. Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mendatangi Desa Iloponu, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, Selasa (18/6/2018) untuk terlibat langsung program tersebut. Ia mewisuda 50 bayi berusia di bawah dua tahun (batuta) yang telah imunisasi dasar secara lengkap.

    Dalam prosesi wisuda tersebut, bayi-bayi yang mengenakan toga hitam dihiasi warna biru dan oranye sudah berbaris rapi di atas karpet merah.

    Mereka digendong orangtuanya menuju Menkes Nila untuk mendapatkan sertifikat yang menyatakan mereka telah lulus imunisasi.

    “Saya kira ini sangat bagus, ya, untuk memotivasi orangtua anaknya nanti tumbuh sehat, cerdas dan bisa sarjana,” kata Menkes Nila.

    Imunisasi dasar lengkap mencakup pemberian imunisasi Hepatitis B (HB-0) saat bayi berusia kurang dari 24 jam; BCG dan Polio pada usia satu bulan imunisasi DPT-HB-Hib 1 dan Polio pada usia dua bulan.

    Kemudian, DPT-HB-Hib 2 dan Polio 3 pada usia tiga bulan; DPT-HB-Hib 3, Polio 4 dan IPV atau Polio suntik pada usia empat bulan; serta Campak atau MR pada usia sembilan bulan.

    Bupati Gorontalo Nelson Pomalingi mengatakan, program ini membantu meningkatkan cakupan imunisasi di daerah dari titik awal 70 persen menjadi 93 persen.

    Progran wisuda bayi ini, kata Nelson, memotivasi orang tua agar mengantar anaknya untuk mendapat imunisasi secara lengkap.

    “Anaknya masih usia dini, tapi sudah pakai baju wisuda. Itu luar biasa bagi orangtua,” ungkapnya.

    www.tribunnews.com