JAKARTA – Bercanda boleh-boleh saja, toh bercanda bisa mengurangi ketegangan dan membuat orang menjadi lebih rileks. Namun candaan yang keterlaluan dan tidak tahu konteksnya, bisa berakibat buruk, bahkan bagi yang melakukannya, sebagaimana yang terjadi ini.
Seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) bernama Ramli Marbun (62) pun terpaksa harus rela diperiksa dan sempat ditahan oleh petugas keamanan Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Banten. Paslanya, dia menyampaikan candaan bom saat melakukan proses pembuatan boarding pass.
Candan semacam itu, merupakan insiden yang ke sekian kalinya yang menyebabkan petugas bandara terpaksa harus menahan penumpang yang mengeluarkan candaan tersebut.
Manager of Branch Communication Bandara Soekarno Hatta Haerul Anwar membenarkan kejadian ini. “Makanya ditindak tegas agar tidak terjadi lagi,” kata dia saat dihubungi di Jakarta, Selasa (14/8/2018).
Kejadian ini bermula pada pukul 08.05 WIB. Saat itu, Ramli hendak terbang ke Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, menggunakan pesawat Lion Air JT 620. Saat melakukan proses borading pass, Ia menolak meletakkan barang di kabin dan mengeluarkan kata-kata “Saya membawa bom.”
Akibat kata-kata itu, Ramli pun ditahan dan dibawa menuju Officer in Charge atau OIC) Terminal 1C Bandara Soekarno Hatta untuk dimintai keterangan. Selanjutnya, Ramli juga dibawa ke Office in Duty Terminal 1B Bandara dengan pengawalan dari kru pesawat Lion Air.
Urusan ternyata tak selesai di situ karena pada pukul 11.22 WIB, ia dibawa ke Kementerian Perhubungan. Di sana, Ia dimintai Berita Acara Pemeriksaan atau BAP oleh petugas yang berwenang dari Direktroat Jenderal Perhubungan Udara.
Saat dikonfirmasi oleh Tempo, Ramli membenarkan adanya penahanan terhadap dirinya. Namun menurut dia, kejadian itu telah selesai. Karena saat dihubungi sekitar pukul 19.00 WIB, ia mengaku telah berada di Batam, Kepulauan Riau dan berangkat menggunakan pesawat Citilink.
Rupanya, Ramli mengaku juga merupakan pegawai yang bekerja di bawah Direktorat Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan. Ia membela diri bahwa ucapannya soal bom hanyalah sebuah candaan belaka.
“Saya menilai petugas juga terlalu kaku padahal saya bercanda saja. Ini juga karena ketidaktahuan saya,” kata Ramli.