JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Semarang

Cegah Perpecahan di  Ajang Pilpres, Indonesia Perlu Berkaca pada Sejarah Majapahit

   
Ilustrasi/Tribunnews

BREBES – Masyarakat Indonesia akan melaksanakan pemilihan anggota dewan serta presiden dan wakil presiden pada 2019 mendatang.

Aktivis 98, Andrew Parengkuan, mengajak para pemuda dan mahasiswa Universitas Pancasakti (UPS) Tegal agar tetap menjaga persatuan dan kesatuan selama pesta demokrasi lima tahunan itu berlangsung.

“Saya memberikan pemahaman kebangsaan untuk generasi muda agar terus menjaga NKRI. Supaya negara dan bangsa ini ada selama- lamanya, tidak hancur karena Pilpres atau Pemilu 2019,” kata Andrew saat memberikan seminar kebangsaan di depan para pemuda dan mahasiswa UPS Tegal di Aula Kecamatan Wanasari, Brebes, Sabtu (25/8/2018).

Baca Juga :  Dampak Banjir Kudus, 141 Warga Masih Tinggal di Posko Pengungsian Sepekan Ini

Pria yang lahir dari rahim reformasi itu menuturkan jangan sampai masalah pilpres membuat perbedaan yang mengakibatkan tejadi perpecahan.

“Jangan sampai bangsa kita tercabik- cabik,” tegas Ketua Umum Garda Perawat Kebangsaan tersebut.

Ia mengatakan Indonesia seperti halnya Kerajaan Majaphit, penuh warna, majemuk.
Majapahit dikenal kerajaan Hindu, namun para pejabatnya kebanyakan memeluk agama Islam.

Hal itu, kata Andrew, ditegaskan dengan sejumlah peninggalan dan catatan- catatan sejarah.

“Majapahit besar karena tidak memaksakan satu warna, etnis, atau golongan tertentu. Hancur karena perang paregreg, berebut kekuasaan. Karena itu, ajang pilpres jangan sampai jadi perang paregreg,” tuturnya.

Baca Juga :  Wihaji Layak Ramaikan Bursa Calon Gubernur atau Wakil Gubernur Jateng, Punya Pengalaman dan Jaringan Luas

Ia juga menuturkan, jangan sampai Indonesia yang memiliki tempat- tempat indah nantinya hancur seperti yang terjadi di Suriah.

Hanya karena kepentingan etnis, dan golongan tertentu, Suriah hancur.

“Lihat Kota Homs, Aleppo, dan Damaskus, yang dulunya indah sekarang hancur. Jangan sampai megahnya Borobudur, indahnya Raja Ampat hancur karena adanya perpecahan di Indonesia,” ujarnya.

Andrew meminta kepada para pemuda dan mahasiswa untuk berpegang teguh pada kepentingan bangsa, bukan golongan tertentu.
Pada acara seminar kebangsaan itu, juga diundang pembicara dari Badan Kesbangpol dan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Kebudayaan Kabupaten Brebes.#Tribunnews

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com