Beranda Daerah Sragen Krisis Air Memuncak,  Ratusan Warga Jenar dan Tangen Sragen Rela Tak Kerja...

Krisis Air Memuncak,  Ratusan Warga Jenar dan Tangen Sragen Rela Tak Kerja Demi Menunggu Kedatangan Bantuan Air TAB

Dermawan sekaligus pengusaha muda kelahiran Gemolong, Bayu TAB (kiri) saat membantu mengucurkan air dari tangki droping ke ember-ember warga Desa Banyurip, Jenar yang dilanda krisis air parah, Jumat (3/8/2018) pagi. Foto/Wardoyo
Dermawan sekaligus pengusaha muda kelahiran Gemolong, Bayu TAB (kiri) saat membantu mengucurkan air dari tangki droping ke ember-ember warga Desa Banyurip, Jenar yang dilanda krisis air parah, Jumat (3/8/2018) pagi. Foto/Wardoyo

SRAGEN- Krisis air bersih dampak kemarau berkepanjangan terus menghadirkan penderitaan bagi warga di Sragen Utara. Ratusan warga di Desa Banyurip Jenar dan Desa Dukuh Tangen, bahkan rela menanggalkan aktivitas mereka hanya demi menunggu bantuan droping.

Kondisi itu terlihat di Desa Banyurip, Jumat (3/8/2018) pagi. Warga di desa itu sudah meluangkan waktu menunggu droping bantuan dari dermawan asal Gemolong, Sragen, Tri Agus Bayuseno.

Warga yang didominasi ibu-ibu dan orangtua di dukuh itu sejak pukul 07.30 WIB sudah mengantri di titik droping untuk menunggu kedatangan tangki droping.

Ironi berlanjut ketika puluhan warga langsung berebut menyodorkan ember, tempayan dan wadah yang mereka bawa ketika tangki droping tiba pukul. 09.00 WIB. Bahkan ibu hamil pun turut berjuang mengantri demi dapat air.

“Sangat memprihatinkan karena wilayah Banyurip Jenar ini memang wilayah kekeringan yang paling parah. Sumur sudah kering, sumber air juga mati. Bisa dilihat tadi sejak pagi mereka sudah rela menunggu kedatangan mobil tangki. Ini harua menjadi perhatian dari pemerintah,” papar pengusaha yang akrab disapa Bayu TAB itu.

Baca Juga :  Optimalkan Swasembada Pangan, Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi Bersama Bhayangkari Kelola Lahan P2L
Bayu TAB saat mengucurkan air droping di Banyurip, Jenar, Jumat (3/8/2018). Foto/Wardoyo

Menurutnya ada tujuh tangki dibantukan dalam kegiatan bakti sosial yang merupakan program TAB Peduli pagi itu. Selain di Banyurip, bantuan droping juga digelontorkan ke Tangen. Di Banyurip yang menjadi wilayah terparah, bantuan diterima secara simbolis oleh istri Sekdes, Tutik. Ia mengapresiasi positif kegiatan dan kepeduliam Bayu TAB atas krisis air yang melanda ratusan warganya.

Pengusaha kelahiran Gemolong itu menambahkan program bantuan droping itu akan terus digelarnya ke wilayah-wilayah krisis air di Sragen. Kegiatan TAB peduli krisis air akan berlanjut setiap sepekan sekali sampai turun hujan.

Baca Juga :  Kampanye Terbuka Paslon Sigit-Suroto di Nglorog Sragen Dihadiri Bahlil hingga Wihaji, Kader Terbaik PDI Perjuangan Sragen Mbak Yuni Sebut Bentuk Kepanikan Kubu 02

“Nanti lokasi droping menyesuaikan permintaan warga. Jadi bisa berpindah-pindah tergantung yang membutuhkan. Mudah-mudahan bisa sedikit bermanfaat dan meringankan beban warga di wilayah krisis air, ” tandasnya. Wardoyo