SOLO– tampak bersiap dengan pakaian sporty-nya, Senin (6/8/2018), di depan kampus setempat. Bersama puluhan mahasiswanya dari beberapa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Sutoyo bersiap menjalankan nadzarnya untuk berjalan kaki dari Solo-Karanganyar.
Ya, Sutoyo memenuhi nadzarnya kali ini setelah sebelumnya mengucaokan nadzar bahwa jika salah satu proposal mahasiswa Unisri Surakarta mampu lolos ke Pekan Ilmiah Mahasiswa tingkat nasional (Pimnas) 2018, maka dirinya akan berjalan kaki dari Solo hingga Karanganyar.
“Hari ini menepati nadzar saya, karena salah satu proposal berhasil lolos maju dalam Pimnas 2018. Mengetahui nadzar saya ini, kemudian para mahasiswa berinisiatif menemani saya. Start di kampus, selesai di SMPN 1 Jaten Karanganyar, sekitar 14 kilometer rencana ditempuh dengan waktu sekitar 3,5 jam,” urainya sebelum mulai aksinya sekitar pukul 09.30 WIB.
Menurut Sutoyo, dirinya sengaja memilih nadzar jalan kaki dengan beberapa pertimbangan. Baginya, jalan kaki termasuk aktivitas menyehatkan nan murah. Selain itu, bagi para mahasiswa yang menemaninya, sama artinya dengan mereka melakukan latihan ringan menjelang kejuaraan yang akan mereka ikuti.
“Selain itu, filosofinya jalan kaki itu, sama dengan berjuang. Selain itu, kami berjuang bersama makasiswa yang akan maju dalam Pimnas 2018. Sama-sama berjalan berjuang meraih kemenangan,” tuturnya.
Bagi Sutoyo, nadzar kali ini merupakan yang kedua kalinya dilaksanakan setelah sebelumnta nadzar jalan kaki dari Solo-Palur Karanganyar jika salah satu PKM mahasiswanya lolos Pimbas tahun 2016 lalu.
Sebelumnya, lima proposal mahasiswa Unisri Surakarta lolos dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Kelima proposal tersebut berhasil lolos dalam PKM dan mendapatkan hbah dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).
“Jumlah proposal yang berhasil lolos PKM tahun 2017 meningkat dari tahun sebelumnya yaitu 2016 yang hanya lolos dua proposal. Untuk itu dari lima proposal kami harapkan mampu lolos ke Pimnas setidaknya empat proposal,” imbuh Sutoyo.
Adapun kelima judul proposal PKM Unisri yang lolos di antaranya Pemanfaatan Lahan Kosong Urban Farming Solusi Tepat Guna Menuju Gerakan Peduli Lingkungan Pangan Sehat; Visibilitas Bakteri Pembentukan Asam pada Yoghurt yang disuplementasi dengan Ekstrak Jahe Gajar (Zingiber Officinale Var, Roscue); Pembuatan Beras Analog Berbahan Dasar Tepung Ampas Tahu dan Tepung Ubi Kayu Dengan Variasi Penambahan Tepung Tulang Ikan Lele dan CMC (Carboxy Methyl Cellulose); Pemanfaatan Ekstrak Kulit Terong Belanda (Solanum Betaceum) sebagai Antidiabetes dan Antikolesterol pada tikus wistar jantan yang diindukasi aloksan; serta Proposal berjudul Karakteristik Kimia dan Organoleptis Yoghurt Tempe dengan Penambahan Ekstrak Buah Bit. Dan yang berhasil lolos Pimbas 2018 kali ini adalah PKM “Karakteristik Kimia dan Organoleptis Yoghurt Tempe Dengan Penambajan Ekstrak Buah Bit (Beta vulgaris) karta Aditya Surya Pradana. Triawati PP