SRAGEN- Kondisi warga Dukuh Nglaran, Gabus, Ngrampal yang jadi korban kecelakaan truk yang membawa mereka usai besuk di Dukuh Gunungsari, Plumbon, Sambungmacan, dilaporkan berangsur membaik. Namun ada empat korban yang masih harus mrndapatkan penanganan intensif karena sempat kritis dan patah tulang parah.
Kades Gabus, Sumarwanto mengungkapkan hingga Kamis (30/8/2018) atau sehari pascakejadian, sebagian korban sudah diperbolehkan pulang. Namun sebagian lagi masih harus menjalani rawat inap.
Terutama mereka yang mengalami luka patah tulang dan harus menjalani operasi.
“Yang di RSUD sebagian sudah pada pulang. Kondisinya rata-rata sudah membaik. Hanya ada yang di Sarila Husada agak parah dan masih nunggu operasi tulang karena cukup parah,” paparnya Kamis (30/8/2018).
Selain itu, Sumarwanto menyampaikan masih ada empat korban yang dirawat di RS PKU Masaran dan sebelumnya sempat kritis.
Namun ia memastikan mereka yang dirawat di PKU juga sudah berangsur membaik.
“Alhamdulilah nggak ada yang meninggal. Semua bisa tertangani dan mudah-mudahan segera pulih dan sehat kembali,” terangnya.
Terpisah Kapolres Sragen, AKBP Arif Budiman mengatakan saat ini kasus kecelakaan itu masih dalam penanganan tim Satlantas. Sopir truk bernopol B 9548 WY, Suparlan (41) masih dalam pemeriksaan. Sedangkan truk juga diamankan di Mapolres sebagai barang bukti.
Dari hasil olah TKP sementara, truk diduga terguling lantaran kondisi kencang sedang pengemudi belum mahir sehingga akhirnya truk lepas kendali.
Kapolres Sragen AKBP Arif Budiman mengatakan truk nahas bernopol B 9549 WY itu mengangkut rombongan warga pembesuk dari Dukuh Nglaran, Gabus, Ngrampal.
Truk dikemudikan Suparlan (41) dengan mengangkut 55 penumpang namun yang menjadi korban 49 penumpang. Mereka dirawat menyebar dengan kondisi mayoritas luka ringan hingga sedang. Seperti luka bagian kepala hingga patah tulang.
Diantaranya di RSUD Sragen sebanyak 21 orang, di RS Sarila Husada 12 pasien, di RS Amal Sehat Sragen 6 pasien, di RS PKU Masaran 4 pasien, 4 pasien di Klinik Dian Utomo Ngrampal, 3 pasien di Klinik Permata Bunda Ngrampal. Wardoyo