Beranda Umum Nasional 94 Persen Bacaleg Adalah Wajah-wajah Lama, Formappi Minta Jabatan DPR Dibatasi

94 Persen Bacaleg Adalah Wajah-wajah Lama, Formappi Minta Jabatan DPR Dibatasi

pemilu
Ilustrasi
ilustrasi/tempo.co

JAKARTA – Bakal calon legislatif (Bacaleg)  dalam Pemilu Legislatif  2019 ternyata dipenuhi wajah-wajah lama. Sebanyak 529 atau 94 persen anggota DPR periode 2014-2019  kembali mengikuti pemilihan anggota legislatif tahun 2019.

Hal itu merupakan hasil kajian dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi). Dengan demikian, hanya 31 anggota DPR yang tidak maju sebagai Bacaleg tahun depan.

Peneliti Formappi, Lucius Karus, mengatakan DPR selama ini selalu dianakemaskan terkait dengan periodesasi jabatan yang tidak dibatasi. Pembatasan periode jabatan, kata dia, perlu dilakukan dalam setiap jabatan publik apa pun. “Semangat demokrasi saya kira seperti itu untuk memastikan regenerasi itu berjalan,” kata Lucius di Jakarta, Jumat 14 September 2018.

Ia juga menuturkan  pembatasan periode jabatan anggota DPR pernah dibahas namun tidak dilakukan secara serius. Menurut Lucius ketidakseriusan ini disebabkan karena mereka yang terlibat dalam pembahasan UU Pemilu tak ingin kekuasaannya terhambat dengan adanya pembatasan periode jabatan.

Baca Juga :  Konsekuensi Penggunaan AI dalam Proses Pembelajaran, Ini Warning dari Wakil Menteri Stella Christie

Dengan banyaknya anggota DPR inkumben yang kembali maju sebagai bacaleg, kata dia, Lucius mengimbau pemilih untuk lebih jeli dalam menggunakan hak pilihnya. “Jika para inkumben ini seluruhnya terpilih kembali, maka kinerja DPR periode 2019-2024 diperkirakan tidak akan banyak berubah dari DPR saat ini,” tuturnya.

Selain itu, Formappi menemukan dari 529 anggota DPR yang kembali nyaleg, 349 di antaranya atau sekitar 65,97 persen menempati nomor urut 1. Dengan nomor urut yang demikian, kata Lucius, peluang inkumben terpilih kembali menjadi lebih besar.

Lucius juga mengkritisi mayoritas anggota DPR yang kembali mencalonkan diri sebagai bacaleg. “Hal ini menandakan tidak berjalannya regenerasi di internal partai yang bersangkutan,” ucapnya.

Baca Juga :  Prabowo Serius Tangani Pendidikan, Anggaran di APBN 2025 Terbesar Sepanjang Sejarah

www.tempo.co